Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Tuan Kentang Rumah Dua Lantai Hangus, 1 Korban Luka Bakar
Si jago merah kembali mengamuk kali ini satu rumah dua lantai semi permanen ludes di kawasan Jalan Aiptu Wahab Lorong Sukadamai Kelurahan Tuan Kentang
Penulis: Andi Wijaya | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Si jago merah kembali mengamuk di permukiman padat penduduk. Kali ini satu rumah dua lantai semi permanen ludes dilalap si jago merah di kawasan Jalan Aiptu Wahab Lorong Sukadamai RT 08 Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan SU I, Palembang, Rabu (14/9/2022), sekitar pukul 18. 30 WIB.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, rumah semi permanen itu milik M Imron alias Ujang.
Dimana peristiwa kebakaran pertama kali diketahui oleh Pitono yang mendengar teriakan istrinya.
'Kebakaran, kebakaran, kebakaran' karena panik warga sekitar rumah pun berhambur dan dengan alat seadanya langsung bergotong royong memadamkan kobaran api.
Ketika ditemui, Pitono (41), yang merupakan tetangga korban mengatakan, pertama kali api dilihat istrinya.
"Awalnya istri saya ini mencium bauk asap pak lalu dilihat rumah Ujang mengeluarkan asap. Api pun awalnya kecil kemudian membesar karena panik istri saya lalu berteriak," ungkap Pitoni yang rumahnya di depan rumah korban.
Lalu, saat melihat kearah rumah Ujang yang mengeluarkan asap, ia melihat api yang cukup besar itu muncul dari lantai dua.
"Api itu muncul dari lantai 2 pak, saya juga lihat dari kaca dan saat api membesar terdengar beberapa kali ledakan kecil, seperti suara petasan," ungkapnya.
Mendengar teriakan tersebut dan ada suara seperti petasan, lanjut Pitono warga pun berhamburan keluar rumah pak.
"Warga ramai keluar rumah, dengan alat seadanya kami pun berjibaku memadamkan kobaran api," katanya
Beruntung 8 mobil pemadam kebakaran cepat datang ke lokasi, dan dibantu oleh Babinkamtibmas api pun berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.30 WIB.
Akibat kebakaran Nangli, pria yang berusia sekitar 40 tahunan, mengalami luka bakar di punggung dan kakinya akibat semburan api saat peristiwa kebakaran itu terjadi.
Tak bisa menahan sakit yang dialaminya, ia hanya bisa meringis kesakitan ketika relawan PMI mengobati luka di punggung dan telapak kakinya yang melepuh.
"Aduh sakit pak idak tahan aku, ini melempuh mungkin karena panas dan api yang cepet membesar tadi," katanya meringis saat di obati.
Saat kejadian tadi, lanjut Nangli, dirinya sedang menjalan solat magrib.