Berita Musi Rawas

Aksi HMI "Dicueki" Dewan Mura, Setelah 2 Jam Orasi Baru Ditemui oleh Ketua DPRD

Namun, setelah lebih kurang dua jam menggelar aksi dan orasi, tak ada satu pun anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas yang menemui para aktifis HMI ini.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Ahmad Farozi
eko mustiawan/sripoku.com
Puluhan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara, menggelar unjuk rasa ke Gedung DPRD Musi Rawas, Kamis (1/9/2022). 

SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Puluhan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara, menggelar unjuk rasa ke Gedung DPRD Musi Rawas, Kamis (1/9/2022).

Pantauan dilapangan, massa datang sekitar pukul 10.48 Wib. Mereka menggunakan satu unit kendaraan roda empat dilengkapi pengeras suara dan belasan kendaraan roda dua.

Para pengunjuk rasa ini membawa bendera HMI dan beberapa spanduk bertuliskan kritikan dan tuntutan mereka. Setibanya dilokasi, mereka langsung melakukan orasi, menyuarakan beberapa tuntutan.

Namun, setelah lebih kurang dua jam menggelar aksi dan orasi, tak ada satu pun anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas yang menemui para aktifis HMI ini.

Mereka hanya ditemui oleh Plt Sekretaris DPRD Musi Rawas, Hj Rita Indah dan Kabag Persidangan, Amri. Tapi, para mahasiswa ini tetap ingin bertemu dengan anggota DPRD Kabupaten Mura untuk menyampaikan aspirasinya.

Setelah lebih dari satu jam melakukan orasi, massa kembali ditemui oleh Hj Rita Indah dan massa meminta agar dia memberikan informasi kejelasan kehadiran Ketua DPRD Kabupaten Mura, Azandri.

Setelah dikonfirmasi kepastian kehadiran Ketua DPRD Mura, selanjutnya massa masuk ke gedung DPRD dan kembali menunggu kehadiran dewan.

Ketua Umum HMI Kota Lubuklinggau, Arman Sandy Perdana, mengaku kecewa dan menyesali sikap anggota DPRD Kabupaten Mura. Sebab dari 40 anggota DPRD Kabupaten Mura, tidak ada satupun yang menemui mereka.

"Padahal kami melakukan aksi ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Indonesia. Sebab, jika wacana ini terjadi maka kita semua akan merasakan dampaknya," ungkapnya.

Sekitar pukul 12.51 Wib, Ketua DPRD Kabupaten Mura, Azandri, akhirnya datang dan langsung melakukan diskusi bersama para mahasiswa tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum HMI Kota Lubuklinggau, Arman Sandy Perdana mengatakan, aksi yang dilakukan adalah aksi murni untuk menyuarakan aspirasi dan keluhan masyarakat.

"Ada tiga tuntutan yang kami bawa yakni, meminta DPRD Kabupaten Mura untuk mendorong penolakan wacana kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga tarif daya listrik dan pemberantasan mafia minyak dan gas (Migas)," kata Arman.

Ketua DPRD Kabupaten Mura, Azandri mengatakan, sepakat dan satu tarikan napas dengan para mahasiswa HMI Kota Lubuklinggau, Mura dan Muratara, untuk menolak wacana kenaikan harga BBM, menolak kenaikan harga tarif daya listrik dan pemberantasan mafia migas.

"Saya sepakat dan satu tarikan napas untuk mengajak presiden menolak tiga tuntutan masyarakat. Jerit masyarakat, jerit aku juga, sedih masyarakat, sedih aku juga," ungkap Azandri.

Azandri juga secara tegas menyampaikan, agar pihak berwenang memberantas para mafia-mafia migas, termasuk para bekingannya.

Usai menyampaikan sikap terhadap tuntutan para mahasiswa, Ketua DPRD Kabupaten Mura, Azandri menandatangani penyataan sikap penolakan dan kesepakatan terhadap tiga tuntutan mahasiswa HMI Kota Lubuklinggau, Mura dan Muratara.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved