Antisipasi Munculnya Cacar Monyet, RSUD Lahat Siapkan Tempat Karantina untuk Pasien

SRIPOKU.COM, LAHAT - Setelah melandainya kasus Pandemi Covid-19, kini dunia dihadapi oleh kasus Cacar monyet atau Monkeypox dan saat ini masih terus menjadi sorotan publik.

Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan alarm darurat kesehatan global.

Terkait cacar monyet ini, untuk di Kabupaten Lahat, pihak manajemen RSUD Lahat mengklaim belum menerima laporan pasien yang dirawat hingga, Kamis (25/8/2022).

Kendati demikian, Pemkab Lahat tetap mewaspadai masuknya penyakit cacar monyet ke wilayahnya. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) siap sebagai tempat karantina bila ditemukan pasien kasus cacar monyet.

"Untuk dokter spesialis kulit nya ada satu di RSUD, namun hingga sekarang belum ada laporan pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan," kata Direktur RSUD Lahat, dr Hj Erlinda MKes didampingi Kepala Humas Instalasi dan Informasi, Fery Agustriansyah, Jumat (26/8/2022)

Menurutnya, menyediakan tempat karantina sebagai langkah dalam mengantisipasi kemunculan wabah cacar monyet.

Namun, pihaknya belum menyiapkan skema penanggulangan lebih lanjut apa bila ditemukan pasien cacar monyet.

"Untuk sementara RSUD siap untuk melayani pasien dengan gejala tersebut," katanya.

Disebutkan, pihaknya melalui Dinkes Lahat selalu memantau dan melaporkan laporan jika ada kasus yang ditemukan sesuai dengan definisi operasional terhadap pasien yang dirawat.

Kemudian meningkatkan kewaspadaan. "Diimbau tetap selalu waspada dan sering cuci tangan pakai sabun," ujarnya.

Ditambahkan, berdasarkan informasi dari Kemenkes RI, gejala dan tanda cacar monyet yakni sakit kepala, demam akut lebih dari 38,5oC, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/Myalgia.

Gejala lainnya, sakit punggung, asthenia (kelemahan tubuh) dan lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh).