Sholat Subuh

Bacaan Sayyidul Istighfar yang Bisa Diamalkan Tiap Selesai Sholat Subuh, Punya Keutamaan Menakjubkan

Ada banyak pilihan dzikir yang bisa diamalkan sebagai doa setelah melakukan sholat subuh. Di antaranya bacaan Sayyidul Istighfar dengan keutamaannya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: pairat
Sripoku.com/Tria Agustina
Bacaan Sayyidul Istighfar bisa diamalkan sebagai doa dan dzikir setelah sholat subuh. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini bacaan Sayyidul Istighfar yang diamalkan setelah Sholat Subuh.

Sholat Subuh menjadi ibadah yang sangat istimewa karena memiliki banyak keutamaan termasuk pula mengamalkan Sayyidul Istighfar.

Setelah mengerjakan Sholat Subuh, selanjutnya terdapat bacaan doa sholat subuh yang bisa diamalkan yakni Sayyidul Istighfar.

Dzikir ini dapat diamalkan sebagai doa setelah selesai melaksanakan Sholat Subuh.

Dengan membaca doa Sayyidul Istighfar ini, manusia bisa lebih banyak mengingat Allah, memohon perlindungan serta kebaikan dari Allah.

Berikut bacaan Sayyidul Istighfar yang bisa diamalkan setelah Sholat Subuh lantaran memiliki keutamaan menakjubkan.

Baca juga: Bacalah Surat Pendek Juz Amma Ini Setelah Sholat Subuh, Para Malaikat Bersholawat & Curahkan Rahmat

Sesudah sholat subuh bisa dengan memanjatkan doa berupa dzikir dan istighfar berikut ini.

لاَ إِلٰهَ إِلاَّ ﷲ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laailaha illalah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumit wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir.

Artinya: Tidak ada tuhan selain Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Allah maha menghidupkan dan mematikan. Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu.

Kemudian, ada pula bacaan dzikir lainnya yang tak kalah memiliki keutamaan menakjubkan apabila diamalkan.

Sayyidul Istighfar

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.

Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved