Cara Membuat Kemplang Bakar Khas Jejawi OKI Berbahan Dasar Ikan Sepat, Cocok Dibuat di Rumah

Proses pembuatan dan adonan kemplang bakar khas Jejawi sendiri tidak begitu sulit hanya perlu menyiapkan sagu, ikan sepat atau betok, garam dan air

Editor: adi kurniawan
Tribunsumsel.com/Nando
Wati warga Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir sejak puluhan tahun silam sudah membuat kemplang bakar khas Jejawi, OKI. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Berbagai camilan kerupuk sudah menjadi jajanan populer bagi masyarakat Sumsel, salah satunya kemplang bakar khas Jejawi OKI, lengkap dengan cara membuatnya dari bahan dasar ikan sepat.

Kemplang bakar khas Jejawi ini sendiri cara pengolahan cukup unik yaitu dengan menggunakan arang seperti kerupuk kemplang yang dibuat oleh warga Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir sejak puluhan tahun silam.

Ditemui dipinggir jalan penghubung antara Kecamatan Sp Padang – Kecamatan Jejawi, Wati terlihat dengan mahirnya membolak-balik kemplang bakar khas Jejawi diatas tungku dengan bara api yang menyala.

"Tradisi proses pembakaran kemplang seperti ini sudah saya jalani turun temurun dan sudah dijajaki mulai dari tahun 1980 an silam," ujarnya, Selasa (26/7/2022) sore.

Dijelaskan perbedaan bahan baku kemplang bakar khas Jejawi dan kemplang dari daerah lain, yaitu terletak pada bahan baku yang menggunakan ikan sepat dan betok.

"Kalau disini minimal 70 persen dari bahan baku berasal dari daging ikan sungai segar. Kami menjual dua varian rasa antara lain dari olahan ikan sepat dan betok," 

"Kemplang bakar khas Jejawi ini banyak yang suka. Rasanya khas dan renyah. Cara menikamtinya tinggal dicocol dengan bumbu rujak," ujar Wati.

Proses pembuatan dan adonan kemplang sendiri memang tidak begitu sulit hanya perlu menyiapkan sagu, ikan sepat atau betok, garam dan air, proses bisa dikerjakan bersama-sama anggota keluarga.

"Pertama siapkan sagu misalnya 1 kilogram, lalu campur dengan ikan (sudah digiling halus) sebanyak 1,5 – 2 kilogram dan beri air dengan takaran setengah dari total adonan serta masukan garam secukupnya,"

"Setelah itu aduk-aduk adonan (bisa menggunakan tangan atau mixer) hingga padat, lalu bentuk bulatan memanjang," ujarnya.

Selanjutnya, adonan direbus kurang lebih 40 menit, lalu diangkat dan dipotong tipis-tipis (jika ada menggunakan cetakan khusus kerupuk).

Pasca adonan dibentuk, maka baru dijemur di bawah terik sinar matahari langsung.

"Kalau cuaca panas dan mendukung butuh waktu sekitar 3 hari, tapi kalau mendung bisa sampai 4-5 hari untuk proses penjemuran supaya mendapatkan kemplang yang betul-betul renyah," sebutnya lebih lama lebih bagus.

Langkah terakhir, kemplang yang sudah benar-benar kering dapat segera dimasak.


"Terpenting saat proses membakar, kalau bisa bara api sudah menyala merata. Karena semakin renyah kemplang akan lebih gurih saat dikonsumsi," ungkapnya.


Sementara untuk harga jual kemplang mentah perbiji yaitu Rp 400 dan yang sudah dibakar Rp 500. 


"Mau bahan baku ikan sepat ataupun betok harganya sama saja. Kalau perbungkus isi 20 dijual Rp 10.000 dan isi 40 saya menjualnya Rp 20.000," katanya.


Kemplang yang rasanya gurih dan mudah diterima semua lidah masyarakat ini bisa menjadi pilihan anda ketika berkunjung ke Jejawi.


"Banyak yang membeli untuk oleh-oleh. Selain harganya hanya yang relatif murah, kemplang ini bisa juga dijadikan camilan keluarga dan teman," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved