Komitmen Dulur Kito dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan, Erick Thohir : Jangan Jadi Penonton
Menurutnya, kegiatan ini merupakan komitemen bersama untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, khsusunya di Sumsel. Ini juga merupakan komitmen
Data-data setelah situasi global naiknya luar biasa, pupuk naik 156 persen, biji-bijian naik 111 persen, minyak nabati naik 91 persen. Tentu ini menyeramkan, lalu pertanyaannya kapan turun?
"Kalau bicara tentang Sumsel Mandiri Pangan, kami di BUMN bicara kedaulatan pangan, sama artinya. Tetapi kita harus bicara yang benar-benar terdata bukan hanya wacana tanpa implementasi,"
Menurut Erick Thohir yang merupakan dulur kito Wong Sumbagsel, asal Gunung Sugih Lampung Tengah, pengembangan teknologi pertanian harus terjadi. Sekarang ini petani sulit mencari SDM yang muda.
"Generasi muda kita tidak mau jadi pentani karena dilihat sudah miskin, tanahnya hilang terus dan masa depannya tidak ada. Generasi muda saat ini suka main game, jadi YouTuber yang bisa dapat uang, ngapain panas-panasan. Artinya teknologi harus ditingkatkan," katanya.
Sedangkan Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, Pusri memberikan kontribusi untuk Sumsel Mandiri Pangan, khususnya komoditi padi, jagung, dan sawit.
"Kita sudah menyalurkan pupuk subsidi sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah. Bahkan kita sudah mengimplementasikan Program MAKMUR sesui arahan Kementerian BUMN," kata Tri Wahyudi Saleh
Menurutnya, Pusri selalu bekerjasama dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta stakeholder di Sumbagsel.
Untuk ketersediaan pupuk tidak ada kendala, Pupuk Indonesia mampu memproduksi 14 juta ton, sedangkan untuk ketersediaan anggaran pemerintah hanya 9 juta ton.
"Untuk Program MAKMUR targetnya di Sumbagsel 52 ribu hektare, sedangkan di Sumsel 18 ribu hektare. Artinya masih terbuka lebar peluangnya, terlebih diberikan pendamping intensif kepada petani," katanya
Sedangkan Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, Bank Mandiri turut berperan dalam mendukung ketahanan pangan Provinsi Sumsel melalui empat pilar.
"Empat pilar ini sejalan dengan Program Sumsel Mandiri Pangan dan Program MAKMUR. Empat pilar tersebut yaitu pembiayaan, inklusi keuangan, jaringan dan CSR," katanya
Menurutnya, hampir Rp 10 triliun sudah di fokuskan untuk program unggulan di Sumsel sebagai upaya mendukung program MAKMUR dan Sumsel Mandiri Pangan. Seperti investasi, untuk perluasan lahan, alat-alat dan lain-lain.
Lalu Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Frans Marganda Tambunan mengatakan, target program MAKMUR 2022 sebanyak 180 ribu hektare, dengan realisasi lahan sampai saat ini lebih dari 62 ribu hektare.
"Hal ini dikarenakan komoditas tebu sebanyak 112 ribu hektare baru akan ditanam pada Juni ini dan estimasi panen Juni 2023. Provinsi Sumsel termasuk 10 besar nasional penghasil padi, beras, jagung dan tebuh," katanya
Sedangkan Dirut PTPN VII Ryanto Wisnuardhy mengatakan, PTPN beroperasi di Sumbangsel tepatnya di Lampung, Sumsel dan Bengkulu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Ribuan-peserta-hadir-secara-online-dan-offline-di-Seminar-Nasional-Jilid-3.jpg)