Berita Palembang

Pemprov Sumsel Klaim tak Ada Lagi Kasus PMK di Bumi Sriwijaya Jelang Idul Adha

Namun berdasarkan informasi yang ada kini sudah tidak ada lagi yang terpapar PMK.

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Eko
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi dan kambing di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan (Sumsel) memicu kenaikan harga jual sapi. 

Hal ini dinilai cukup bisa mengendalikan kondisi saat ini.

 

Lalu kepada para pedagang kalau memasukkan barang, dokumennya harus lengkap.


"Sumsel ini masih berpotensi terpapar PMK, karena daerah perlintasan seperti dari Jambi maupun Lampung.

 

Mungkin tidak terbawa oleh hewanya, tapi bisa saja dari kendaraannya dan lain-lain," katanya


Ruzuan mengatakan, bagi peternak, kandang peternak harus punya alat untuk kebersihannya.

 

Ternak yang sudah ada di pedagang agar dijaga supaya sehat dengan berbagai cara seperti kebersihan lingkungan, didensifektan dan lain-lain.


"Kita mengajak semua pihak untuk menjaga, sehingga pada saat lebaran haji atau Idul Adha kita mendapatkan hewan kurban yang bagus.

 

Tidak hanya pemerintah tapi semuanya," cetusnya.


Menurut Ruzuan, untuk hewan kurban InsaAllah siap dan tidak ada gejolak harga. Setidaknya sudah ada ribuan hewan yang tersebar di Sumsel seperti di OI, Palembang, OKU Timur dan lain-lain. Kalau masih kurang boleh didatangkan dari luar daerah asal bukan dari daerah yang terpapar PMK


"Kita tidak menghambat pengiriman, apabila terjadi kekurangan silakan dikirim.

 

Hanya saja wajib dilengkapi surat-suratnya, dan didampingi pejabat berwenang, veteriner dan lain-lain," katanya.


Lalu hewan yang didatangkan harus yang tidak dari daerah yang ada PMK nya. Diharapkan Sumsel tidak jadi wabah, dilakukan pengendalian secara dini dan lalu lintas hewan agar selalu memenuhi persyaratan yang ada.

 

 

 

 


 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved