Berita Palembang

Jelang Idul Adha Harga Daging Sapi di Palembang Meroket, Tembus Rp 150 Ribu per Kilo

Pasca lebaran idul Fitri harga daging sapi masih tinggi dan belum juga turun

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Hartati
Daging sapi foodmart Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca lebaran idul Fitri harga daging sapi masih tinggi dan belum juga turun yakni dibandrol Rp 150 ribu per kilo.

 

Dampaknya penjualan daging cukup turun karena konsumen mengurangi konsumsi daging sapi


Ahmad, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Perumnas mengatakan harga belum turun sejak lebaran, karena memang harga dari rumah potong hewan tinggi jadi harga jual ke konsumen juga tinggi dan pembelian kurang. 


Dia mengatakan harga ini sebenarnya sudah turun dari harga paling tinggi jelang Idul Fitri kemarin yakni Rp 170 ribu. 


"Kalau lebaran idul Adha biasanya harga normal tidak ada kenaikan," ujarnya, Rabu (1/6/2022). 


Meski dikatakan normal tidak ada kenaikan harga saat idul Adha, namun harga saat ini belum bisa dikatakan normal sebab biasanya harga normal itu Rp 130 ribu per kg tapi kini harganya Rp 150 ribu per kilo. 


Turunnya permintaan konsumen, juga membuat Ahmad mengurangi pasokan daging karena tidak mungkin diawetkan atau dijual esok hari sebab besok pasti harus daging baru lagi yang baru selesai disembelih.

Daging yang dijual harus selalu segar. 


"Turun pembeli karena harga mahal bukan karena PMK sebab biasanya normal daging dibandrol Rp 130 ribu per kg dan tulang dibandrol Rp 80-90 ribuan per kg.

 

Kalau harga mahal cuma pelanggan tetap rumah makan, catering atau tukang bakso saja yang masih butuh daging, kalau dari konsumen langsung yang beli turun drastis," ujarnya. 


Penjualan daging sapi segar dan beku di supermarket juga tidak terdampak isu PMK karena daging sapi yang dijual sudah dikarantina dan lulus uji kelayakan konsumsi. 


Store General Manager Transmart Palembang Square, Ari Febriansyah mengatakan hingga kini penjualan
daging sapi tidak terpengaruh karena daging sapi yang dijual berasal dari sapi sehat yang sudah dikarantina dan lulus standar kesehatan pada Rumah Potong Hewan (RPH).


Daging sapi yang dijual di toko tersebut menurutnya berasal dari sapi impor dan sapi lokal.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved