Sebab Harga Telur di Palembang yang Tembus 28 Ribu Per Kilogram, Alasannya Bukan Hanya Soal Pakan

Laporan wartawan Sripoku.com Merry Lestari 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Harga telur di sejumlah pasar tradisional di Palembang beberapa hari terakhir terpantau mengalami kenaikan.

Hal tersebut diungkap oleh sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional Palembang.

Menurut para pedagang, naiknya harga telur belakangan disebabkan karena beberapa faktor.

"Harga telur sekarang lagi naik Rp 26.000 sekilo. Telur naik ya karena barangnya susah di dapat, di jakarta itu makanannya nggak ada, jadi barangnya agak berkurang," ungkap Karnawan, pedagang sembako di Pasar Km 5 Palembang.

Sedangkan Yanto, yang merupakan pedagang telur di Pasar Km 5, menyebut ia masih menjual telur dengan harga Rp 25.000 per kilo.

"Harga sekarang nggak jelas, nggak nentu kacau. Ke kita mereka bilang naik, tapi rupanya enggak kayak udah permainan peternak," tuturnya yang saat itu tengah merapikan telor dagangannya.

Selain di Pasar Km 5, Sripoku.com juga sempat berbincang dengan pedagang yang menjual telur di Pasar Kamboja dan Pasar Lemabang Palembang.

"Sekarang telur Rp 26.000, iya naik. Karena permintaan di Jakarta meningkat, jadi harga di Palembang ikut naik," jelas Wirian, pedagang sembako di Pasar Lemabang.

Wirian juga menyebut bahwa sebenarnya stok telur di Palembang itu ada banyak, namun untuk harga jual sendiri itu dipengaruhi oleh permintaan pasar dari Jakarta.

"Kita ini punya banyak stok telur, malah sampai bisa busuk. Tapi berhubung kita mengikuti  permintaan dari Jakarta, itulah harga jadi ikut naik," lanjutnya.

Sedangkan menurut Doni, pedagang sembako di Pasar Kamboja menyebut penyebab naiknya harga telur di Palembang saat ini adalah karena pakan ayam yang saat ini sedang mahal.

"Naik telor sekarang Rp 26.000 hingga Rp 27.000 sekilo. Kabarnya karena pakan ayam sekarang lagi mahal," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi kepada penjual pakan ayam, hal tersebut memang benar adanya.

Mereka bahkan mengungkap kenaikan harga pakan ayam kaki ini cukup drastis.