Berita Lubuklinggau
10 Sapi Terserang PMK, Dinas Pertanian Lubuklinggau Akan Beri Vaksin Hewan Ternak
Sebagai langkah antisipasi Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau memutus rantai penyebaran yakni dengan pemberian vaksin.
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Pasca 10 ekor sapi milik peternak rumah tangga di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) positif penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah antisipasi Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau memutus rantai penyebaran yakni dengan pemberian vaksin.
Kepala Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Eka Ardi Aguscik mengatakan rencana vaksin, di Kota Lubuklinggau menjadi prioritas ketiga bukan yang utama.
"Prioritas pertama vaksin yaitu wilayah yang paling banyak terjangkit. Dan wilayah kedua untuk di vaksin yakni populasi yang hewan ternaknya banyak," ungkapnya pada wartawan, Rabu (25/5/2022).
Sebab, di Lubuklinggau populasi hewan kurang dari 1.000 ekor sapi itulah sebab di Lubuklinggau bukan utama, apalagi tambahan kasus tidak ada lagi. Sebab sudah putus penularannya.
"Sekarang kita tetap menunggu jadwal vaksin dan jumlah dosis yang diterima. Ada informasi kemungkinan sekitar minggu depan vaksin hewan ternak dikirim," ujarnya.
Sementara, untuk lalulintas hewan di Lubuklinggau, Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, telah menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk mengantisipasi masuknya ternak terjangkit (PMK).
Salah satu SOP itu mengharuskan hewan ternak yang akan masuk ke wilayah Kota Lubuklinggau harus menjalani karantina selama 1-14 hari.
"Hanya saja karena kita (Kota Lubuklinggau) tidak punya tempat karantina khusus, maka hewan ternak yang baru datang di karantina di kandang masing-masing dengan cara dipisah dengan yang lama," ungkapnya.
Mulai pemberlakuan isolasi ini semenjak keluarnya edaran dari Wali Kota Lubuklinggau, bahkan awalnya 12 Mei dirinya sudah mengeluarkan surat edaran.
"Lalulintas hewan kita minta diawasi, kemudian ditindak lanjuti dengan edaran dari pak wali kota," ujarnya.
Menurutnya, untuk sapi yang terpapar positif PMK data terakhir masih 10 sapi, semuanya sudah putus mata rantainya, sementara empat sapi kemarin baru terindikasi tapi sudah dilakukan potong paksa.
"Bahasanya sekarang lalulintas hewannya kita pantau, kalau ada hewan masuk dari luar kita isolasi atau karantina, sekarang belum ada tambahan kasus lagi, karena semuanya sudah di putus jadi 0 kasus," ungkap Eka.
Sedangkan yang empat ekor sapi yang mati pertama di Kelurahan Marga Rejo belum tentu positif PMK karena baru sebatas dugaan, tapi oleh pemiliknya langsung dimusnahkan.
"Sementara sisanya itu kita minta untuk dilakukan potong paksa, untuk memutus rantainya, sekarang kasusnya di Lubuklinggau kosong tidak ada kasus" ungkapnya.