Potret Eksotis Air Terjun Penumpahan di Pagar Alam Keindahannya Mirip Curup Maung
Sebelumnya sempat viral air terjun napal kuning, kini Kota Pagar Alam miliki air terjun baru yakni air terjun penumpahan
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: adi kurniawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM - Kota Seribu Air Terjun sepertinya pantas disematkan untuk Kota Pagar Alam Sumatera Selatan.
Pasalnya hampir setiap tahun selalu ada saja penemuan air terjun baru di Kota yang berada dikaki Gunung Dempo ini.
Sebelumnya sempat viral air terjun napal kuning yang berada di Desa Tebat Lereh Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagar Alam.
Bahkan air terjun indah itu membawa Desa Tebat Lereh masuk dalam 50 besar nominasi Desa Wisata se Indonesia.
Namun yang tidak kalah indah air terjun yang baru saja dibuka menjadi objek wisata baru yaitu air terjun penumpahan yang berada di Desa Dempo Rejo tepatnya berada dibelakang Pabrik Teh Gunung Dempo.
Air terjun ini baru saja dibuka sejak 6 bulan terakhir ini oleh pengelolahnya bekerja sama dengan karang taruna Dempo Rejo.

Sebelumnya air terjun yang hampir mirip dengan curup maung ini sempat tidak disentuh selama enam tahun sejak ditemukan.
Pengeolah objek wisata air terjun penumpahan Dian mengatakan, jika mereka sudah menemukan keberadaan air terjun ini sejak enam tahun lalu saat sedang mencari tanaman anggrek.
"Kami menemukan air terjun ini enam tahun lalu secara tidak sengaja saat mencari tanaman anggrek. Saat kami temukan air terjunnya tidak terlalu terlihat karena tertutup semak belukar," ujarnya.
Namun enam bulan terakhir ini dirinya dibantu oleh Karang Taruna Dempo Rejo mulai membuka kawasan tersebut dengan gotong royong saat dibuka ternyata air terjunnya terlihat indah.
"Saat semak belukar kami buka ternyata air terjunnya indah sekali pak, melihat air terjunnya tidak seperti air terjuan lainnya yang ada di Pagar Alam dan airnya keluar dari dalam tanah bukan dari sungai akhirnya kami namakan air terjun penumpahan karena seperti air tumpah," jelasnya.
Saat ini akses jalan sudah mulai dibuka oleh pengelolah, namun memang masih berbentuk darurat.
Untuk itu mereka berharap pihak pemerintah dapat memberikan bantuan untuk pengembangan objek wisata tersebut.
"Kedepan kami akan membuat kawasan ini menjadi Camping Ground, saat ini kami sedang siapkan lokasi agar bisa menjadi tempat camping para wisatawan," katanya.