Berita Palembang

Atlet Sumsel Ancam tak Ambil Bonus PON Papua, Buntut Bonus Akan Dipotong Pajak 20 Persen

Atlet tersebut mengancam mereka tak mau menerima jika diberlakukan pemotongan pajak pph sebesar 20 persen.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Handout
Ketum KONI Sumsel H Hendri Zainuddin SAg SH MSi mengalungkan medali sekaligus memberikan selamat kepada atlet pencaksilat Sumsel, Fransiska Sandra yang meraih medali emas kelas F putri pada PON XX Papua 2021. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Meski ada yang bersukacita menyambut hari H pembagian bonus atlet Sumsel peraih medali pada PON XX dan Pekan Paralympic Games Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua yang kemungkinan di Bina Praja Pemprov Sumsel atau Griya Agung, Jumat (22/4/2022), namun tidak sedikit para atlet gundah dihantui informasi bonusnya nanti bakal dikenakan pajak penghasilan (pph) sebesar 20 hingga 30 persen. 


"Masalah pajak bonus PON katonyo pajaknyo 20 persen. Alangke besaknyo. Kami merasa keberatan sudah nunggu lamo, pajaknyo besak pulok.

 

Soalnyo provinsi lain bae biso idak ado pajak, karena pajaknyo ditanggung pemerintah," ungkap atlet Sumsel penyumbang medali PON XX 2021 di Papua, Sabtu (16/4/2022). 

 

Ironisnya, atlet tersebut mengancam mereka tak mau menerima jika diberlakukan pemotongan pajak pph sebesar 20 persen dan mengaku telah ditawari hengkang ke provinsi lain. 


"Kalau memang 20 persen pajaknyo, kami dak galak nerimo.

Tinggal Sumsel yang berpikir masih mau pertahankan kami di Sumsel apo rela melepaskan kami pindah ke provinsi lain.

 

Soalnyo provinsi lain sudah ada menawarkan seperti Aceh mau dikontrak Rp 300 juta," ujarnya. 


Atlet Sumsel ini mengatakan mereka yang sudah enam bulan rela menantikan pencairan bonus pasca gelaran PON XX yang berlangsung di Papua pada Oktober 2021 lalu berharap sekali agar pph tersebut bisa ditanggung pemerintah. 


"Kami ni tetap bertahan di Sumsel tapi Sumsel jangan setega itu. Tolong cari solusinyo. Kami sudah sabar, apolagi bonus sudah lamo nunggu keluarnyo janganlah pajaknyo 20 persen itu.

 

Kalo biso harus pemerintah yang nanggung pajaknyo. seperti provinsi-provinsi yang lain," ujarnya. 


Bahkan atlet Sumsel ini menyebut pajak yang dikenakan bisa mencapai 30 persen sehingga membuat kepalanya pusing. 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved