Demo Mahasiswa
"KAMI Beri Waktu 3 x 24 Jam," Mahasiswa Ultimatum Presiden Jokowi Beri Jawaban Soal Naiknya BBM
Sampai dengan puncaknya, tuntutan dari para aliansi mahasiswa ini diterima oleh perwakilan dari Istana Bogor.
Sebelum membubarkan diri usai petisi dari gabungan aliansi mahasiswa yang menakaman diri 'Bogor Menggugat Istana' diterima perwakilan Istana Bogor, para orator yang berasal dari kelompok massa aksi terus lantang menyuarakan tuntutannya.
Berbagai cara orator lakukan supaya tuntutan mereka sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.
Tidak peduli gender, perempuan dan pria saling bergantian menyampaikan orasi.
Orasi itu diisi aksi pembacaan puisi, aksi nyeleneh, terus bergulir dari atas mobil pick up yang didesain dengan pengeras suara itu.
"Apa guna punya ilmu tinggi kalau hanya cuma mengibuli. Apa guna banyak baca buku kalau hanya hanya mengibuli," ucap salah satu orator perempuan di atas mobil pick up.
"Apa kabar para aparat dan mafia minyak. Apa kabar. Baik-baik saja bukan," selorohnya sambil dijawab massa aksi lainnya dengan tepuk tangan.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang ikut hadir dalam pengamanan massa aksi melonggarkan massa aksi untuk maju sedikit dari posisi awal.
"Kami berikan kelonggaran untuk adik adik maju kedepan," katanya.
Meski begitu, Susatyo pun mengingatkan agar kelompok massa aksi ini tetap memperhatikan kelompoknya.
"Bagi yang tidak memakai almamater kami tidak akan layani. Kami hanya melayani mahasiswa," tegasnya.
Warga hingga pengamen ondel-ondel terjebak
Aksi unjuk rasa oleh aliansi BEM se-Bogor semakin memanas, hingga aparat kepolisian memasangkan pagar kawat di depan pintu masuk Istana Bogor.
Dengan ditutupnya jalan tersebut, pihak kepolisian tidak memperbolehkan satu pun orang untuk melewati pagar kawat itu.
Bahkan, di tengah panasnya orasi dari aliansi BEM se-Bogor di depan Istana Bogor, Jalan Ir H Djuanda, kendaraan dan warga yang hendak ingin melintas terpaksa dialihkan dan harus memutar melalui Jalan Paledang lalu ke Jalan Kapten Muslihat.
"Ditutup jalannya, puter balik," katanya sambil teriak.
Bahkan tidak hanya itu saja, pengamen ondel-ondel pun ikut terjebak di tengah panasnya orasi.
Ternyata, pengamen ondel-ondel tersebut tidak mengetahui akan jalanan tersebut ditutup oleh petugas gabungan.
Pengamen ondel-ondel, Rizal mengatakan bahwa dirinya memang tidak mengetahui kalau jalanan ini ditutup.
"Tau ada demo, kita lewat aja taunya ditutup gak boleh lewat," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com