Kasus Covid 19

MAYAT-Mayat Ditumpuk di UGD, Hongkong Dihantam Gelombang Kelima Covid-19, Sehari Ribuan Meninggal

Sejak gelombang kelima virus corona menghantam bekas jajahan Inggris tahun ini, Covid-19 Hong Kong

Editor: Wiedarto
(AP PHOTO/VINCENT YU)
Sepasang suami istri membakar uang kertas di makam seorang kerabat di pemakaman selama Chinese Ching Ming, atau Hari Pembersihan Makam, di Hong Kong Selasa, 5 April 2022. 

Ia menerima lebih dari 3.570 peti mati selama periode 14-26 Maret, setelah pemerintah kota yang dikuasai China berkoordinasi dengan otoritas daratan.

Enam krematorium sekarang dijalankan hampir sepanjang waktu oleh departemen Young, dengan hampir 300 kremasi dilakukan dalam sehari, atau dua kali lipat dari biasanya. Dan kamar mayat umum diperluas untuk menampung 4.600 mayat dari 1.350 sebelumnya, kata pihak berwenang.

Organisasi non-pemerintah Forget Thee Not bermitra dengan pembuat peti mati ramah lingkungan, LifeArt Asia, untuk menyumbangkan 300 peti mati tersebut dan 1.000 kotak pengawet ke enam rumah sakit umum. Setiap peti mati, terbuat dari karton dengan serat kayu daur ulang, dapat menahan berat hingga 200 kg.

Ketika dimasukkan ke dalam peti mati atau kantong mayat, bahan pengawet seperti bubuk itu berubah menjadi gas, untuk menjaga tubuh dalam keadaan alami hingga lima hari.

"Kami berada di tengah badai," kata kepala eksekutif LifeArt Asia, Wilson Tong. "Dan di tengah badai ini, kami mencoba memberikan waktu istirahat yang damai (untuk korban)."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

ilustrasi
Update 6 April 2022. (https://covid19.go.id/)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved