Ramadan 2022
Tata Cara Mandi Junub Sebelum Jalankan Ibadah Puasa Ramadan, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Mandi Junub atau Mandi Wajib menjadi kewajiban seorang muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Bulan puasa Ramadan 1443 H jatuh pada tanggal 3 April 2022.
Seluruh kaum muslimin menyambut puasa Ramadan 2022 dengan suka cita.
Dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, semua kaum muslimin akan menahan lapar, haus dan nafsunya.
Perlu diketahui, saat menjalankan ibadah puasa Ramadan 2022 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Jangan sampai ibadahmu jadi batal dan sia-sia.
Seperti diketahui dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan, kita sebagai umat Islam pasti melakukan mandi wajib atau mandi junub di puasa Ramadan.
Ya, Jelang puasa ramadhan, ada baiknya bersihkan diri dengan melakukan mandi wajib.
Hal ini bermaksud agar saat masuknya bulan suci ramadhan, kita bisa melakukan serangkaian ibadah di bula ramadhan dan memperoleh segala amalan di bulan suci ramadhan.
Mandi Junub atau Mandi Wajib menjadi kewajiban seorang muslim untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Baca juga: Aturan Kemenag Saat Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 2022, Sholat Tarawih Hingga Iktikaf dengan Prokes
Hadas kecil dapat disucikan dengan berwudhu, sedangkan untuk hadas besar wajib dibersihkan dengan melakukan Mandi Wajib.
Mandi Junub menjadi hal yang wajib dilakukan jika terjadi beberapa hal seperti keluar air mani (mimpi basah bagi pria), berhubungan suami istri, bertemunya dua kemaluan meski tidak keluar air mani dan berhentinya darah haid dan nifas.
Jika sudah membersihkan diri dari hadas kecil maupun besar, maka seorang muslim sudah sah untuk melakukan ibadah.
Terdapat beberapa alat yang bisa digunakan untuk membersihkan diri, yakni air dan debu.
Jika tidak ada air atau dalam keadaan sakit, umat muslim bisa menggunakan debu untuk mengganti wudhu.
Kemudian bagaimana dengan Mandi Wajib atau mandi karena Junub, bolehkan disucikan dengan bertayammum?
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasannya mengenai hal ini.
Mandi Wajib boleh dilakukan dengan bertayammum atau dengan debu jika memang tidak ada air atau karena sakit.
Allah berfirman,
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا
"Jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang suci." (QS. al-Maidah: 6)
Tata cara mandi wajib:
Dikutip dari Tribuntimur, Berikut tata caranya,
Rukun mandi ada dua, yakni niat dan membasuh seluruh anggota tubuh.
Orang yang telah berniat mandi wajib dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, mandinya sudah sah.
1. Niat
Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar, yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.
Berikut ini adalah lafadz dari niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Tulisan latin dari bacaan ini adalah:
"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."
Terjemahannya adalah sebagai berikut:
"Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'aala."
2. Mendahulukan mengambil air wudu, yakni sebelum mandi disunatkan berwudu terlebih dahulu.
3. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri.
4. Membaca 'Bismillahirrahmaanirrahiim,' pada permulaan mandi.
5. Membasuh seluruh badannya dengan air, yakni meratakan air kesemua rambut dan kulit.
6. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.
7. Membasuh badan sampai tiga kali.
8. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudu.
Mandi Junub Setelah Haid
Bagi wanita yang selesai menstruasi atau datang bulan atau haid wajib untuk melakukan Mandi Junub.
Berikut Bacaan Niatnya dalam Bahasa Arab :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Latinnya :
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Haidil Lillahi Ta’ala.”
Artinya:
“Aku niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
Mandi Junub Setelah Nifas
Nifas adalah keluarnya darah dari rahim seorang wanita karena melahirkan atau setelah melahirkan.
Selama masa nifas, seorang wanita dilarang melaksanakan salat, puasa, dan berhubungan dengan suaminya.
Berikut Niatnya dalam Bahasa Arab:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Latinnya:
“Nawaitul Ghusla Liraf il Hadatsil Nifasi Lillahi Ta’ala.”
Artinya:
“Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar dari nifas karena Allah ta’ala.”
Bagaimana cara Mandi Wajib dengan debu?
Dilansir TribunStyle.com dari YouTube IREMA Media yang ditayangkan pada 17 November 2017, berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad :
Ustaz Abdul Somad menjelaskan tata cara Mandi Wajib dengan debu dengan memukulkan telapak tangan dua kali ke tanah.
Berikut tata cara Mandi Wajib dengan memakai debu :
-Pukul sekali (tanah), tepuk kemudian tiup dan usap ke wajah sekali
-Pukul sekali lagi, tepukkan dan tiup.
Kemudian tepukkan ke tangan tiga kali.
-Setelah itu usap tangan kanan, mulai dari bagian siku hingga telapak tangan.
- Begitu juga dengan pergelangan tangan.
Baca juga: Hilal Tidak Terlihat, Pemerintah Tetapkan Awal Ramadan 1443 Hijriah Minggu 3 April 2022