Berita Banyuasin

Sebentar Lagi Lahiran, Wanita di Sumsel Menangis saat Tahu Kandungannya tak Ada Janin

"Saya dapat info pagi tadi kalau ketiga orang yang mengobati saya agar hamil ditangkap polisi," ungkapnya, Selasa (29/3/2022).

Penulis: Oki Pramadani | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Oki Pramadani
Polsek Talang Kelapa membongkar praktek dengan modus bikin cepat hamil pasiennya, ratusan ibu-ibu di Sumsel tertipu Selasa (29/3/2022) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - RK (38) hanya bisa terdiam saat tahu, dirinya menjadi korban penipuan dengan modus menjanjikan bisa hamil.

Padahal RK mengaku usia kandungannya mencapai 8 bulan.

Tapi begitu mendapat kabar pelaku ditangkap, RK buru-buru periksa kehamilannya ke dokter, ternyata tak ada janin di kandungannya.

Ia terisak tangis meratapi apa yang dia alami usai menjadi korban penipuan yang berkedok pengobatan alternatif agar cepat hamil.

Padahal dirinya telah menantikan selama 13 tahun kehadiran anak yang berada di dalam kandungannya.

Namun penantian itu nyatanya berujung kecewa, ia hanyalah korban penipuan di tempatnya menjalani terapi selama ini.

Seraya menangis RK (38) yang merupakan seorang ASN tersebut mengungkapkan kekecewaan mendalamnya usai mengetahui kalau dirinya hanyalah korban penipuan.

"Saya dapat info pagi tadi kalau ketiga orang yang mengobati saya agar hamil ditangkap polisi," ungkapnya, Selasa (29/3/2022).

Setelah mendapatkan informasi bahwa ketiga orang tersebut ditangkap Polisi karena menjadi pelaku penipuan dengan modus bisa mempercepat seorang hamil, dirinya pun langsung mengecek kandungannya ke rumah sakit.

Namun nyatanya setelah di cek, kehamilan yang disebut-sebut Sarwati alias Teteh, Mariah Abdul Malik, dan Dwi Indra Nur Welly nyatannya bohong belaka.

"Saya periksa ke dokter, ternyata saya tidak hamil. Padahal para pelaku mengungkapkan jika saya saat ini telah hamil," ucapnya.

Bahkan berdasarkan perhitungan RK saat ini usia kandungannya telah memasuki usia 8 bulan.

Artinya tidak lama lagi akan melahirkan.

"Saya telah menantikan seorang anak, sudah 13 tahun menikah. Saya sangat malu dengan orang-orang yang tahu bahwa saya saat ini hamil, namun nyatanya saya hanyalah korban penipuan," bebernya.

Kronologi Praktek Cepat Hamil di Sumsel Terbongkar, Pasien Curiga Masih Datang Bulan

Ia menambahkan, tidak hanya kali ini dia menjadi korban penipuan dukun palsu, namun telah beberapa kali.

"Saya begitu kecewa telah menjadi korban penipuan, dan hamil yang disebut-sebut pelaku hanyalah bohong," ungkapnya.

RK mengatakan, kalau dirinya tidak bisa berkata apa-apa lagi tentang peristiwa yang dialaminya.

Apalagi kelahiran seorang anak yang telah dinanti-nantikan kini tinggal kenangan.

Beroperasi 3 Tahun

Pelaku menjalankan aksinya selama 3 tahun terakhir.

Ternyata sudah ratusan korban mereka perdayai.

Namun aksi pelaku terhenti setelah berhasil ditangkap oleh Polsek Talang Kelapa.

Kapolsek Talang Kelapa Kompol Sigit Agung Susilo didampingi Kanit Reskrim Iptu Panji Nugroho dan Panit Ipda Alvin Adam Armita menuturkan ketiga pelaku ini sudah membuka pengobatan alternatif kurang lebih tiga tahun.

Menurut dia, ketiga pelaku, menipu para korban dengan modus bisa membuat pasien hamil dalam waktu singkat.

"Pelaku Teteh ini, menerapi korban dengan cara diurut," kata Kapolsek Sigit, Selasa (29/3/2022).

Setelah korban diurut, kata dia, pelaku Mariah menyarankan
agar korban mengkonsumsi tiga butir garam dan bunga melati sebanyak tujuh buah.

Korban juga diminta menyediakan dua botol air mineral, sebagai syarat pengobatan.

Setelah beberapa kali terapi urut, korban dinyatakan hamil.

Untuk meyakinkan korban, pelaku Teteh dan Mariah melakukan tes kehamilan dengan cara mengambil urine korban.
Tes kehamilan, tidak langsung dilakukan di hadapan korbannya.

Melainkan, di kamar lain agar tidak dilihat korban.

Alat tes kehamilan, dicelupkan ke urine milik orang lain yang memang sudah hamil agar muncul tanda garis dua yang menunjukkan positif hamil.


Korban yang sudah ditunjukan hasil positif hamil, baru diminta sejumlah uang sebagai biaya untuk pengobatan yang selama ini dilakukan.

"Setelah dinyatakan positif hamil, para korban ini diminta untuk kontrol," kata dia.

Tetapi korban tidak boleh kontrol ke tempat lain, melainkan harus di tempat pelaku praktek.

Ternyata, Teteh dan Mariah sudah bekerjasama dengan Dwi yang bertugas menjadi bidan.
Namun, Dwi ini, bagroundnya bukan bidan melainkan perawat.

Dwi ini lah yang bertugas, untuk meyakinkan korban sudah hamil dengan cara melakukan pemeriksaan secara medis.

Lanjut Sigit, korban yang sudah dinyatakan hamil tetap diminta untuk kontrol.

Namun, sudah beberapa bulan dinyatakan hamil korban merasa ada keanehan.

Lantaran, tidak menunjukan tanda kehamilan.

Karena itulah, korban memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Hasilnya, para korban ini sama sekali tidak hamil.

Dari itulah, korban yang merasa sudah ditipu pelaku melaporkannya ke Polsek Talang Kelapa Banyuasin.

Saat ini, ketiga pelaku bersama sejumlah barang bukti sudah diamankan di Polsek Talang Kelapa Banyuasin.

"Dari data yang kami terima, korbannya sebanyak 300 orang. Itu baru yang di Banyuasin dan seputaran Palembang.

Belum lagi korban yang diluar kota yang kami prediksi lebih banyak lagi," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved