'SAYA tak Bisa Biarkan Orang-orang Saya Mati Beku', Alasan Erdogan tak Ikut Beri Sanksi kepada Rusia

Erdogan memberikan dua alasan mengapa tidak mau ikut-ikutan memberikan sanksi terhadap Rusia.

Editor: Sudarwan
kompas.com/(TURKISH PRESIDENCY via AP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020). Pada Jumat kemarin Erdogan menegaskan pihak berwenang Turki tidak akan dapat bergabung dengan sanksi terhadap Rusia. 

SRIPOKU.COM, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pihak berwenang Turki tidak akan dapat bergabung dengan sanksi terhadap Rusia.

Erdogan memberikan dua alasan mengapa tidak mau ikut-ikutan memberikan sanksi terhadap Rusia.

"Pertama, saya tidak bisa membiarkan orang-orang saya membeku di musim dingin. Dan kedua saya tidak bisa sepenuhnya menghidupkan kembali industri kita ini," kata Erdogan.

Hal itu dikatakan Erdogan kepada wartawan Turki dalam penerbangan kembali dari KTT NATO.

“Dalam hal sanksi, kami sedang mempelajari pedoman tertentu PBB. Tetapi jangan lupa bahwa kami tidak dapat mengesampingkan hubungan kami dengan Rusia," ujar Erdogan.

"Anda tahu, saya sudah menjelaskan ini sejak lama, karena hari ini, jika kami mengambil gas alam saja, sekitar setengahnya, gas alam yang kami gunakan berasal dari Rusia," tambah Erdogan.

"Selain itu, kami sedang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu kami dengan Rusia. Kami tidak dapat mengabaikannya," kata Erdogan lagi.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

"Ketika saya mengatakan ini kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, bahkan dia mengatakan bahwa saya benar, kita harus melindungi kepekaan ini," kata Erdogan seperti dilansir Agensi Berita Rusia, TASS News Agency yang dikutip dari surat kabar Hurriyet, Jumat (25/3/2022.

Erdogan menegaskan kembali bahwa otoritas republik harus melindungi warganya.

"Kami memiliki negara dengan populasi 85 juta orang. Kami memiliki semua jenis kewajiban. Selain itu, kami telah mengirim 56 truk bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Kami menyediakan mereka dengan makanan, pakaian, obat-obatan. Pengiriman akan meningkat," katanya. ditambahkan.

Ankara berulang kali menyatakan bahwa Turki tidak bermaksud untuk bergabung dengan sanksi terhadap Rusia agar tidak merusak ekonominya sendiri dan meninggalkan saluran dialog terbuka dengan Federasi Rusia.

Seperti diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan kepala republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina, menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Negara-negara Barat menanggapi tindakan otoritas Rusia dengan menjatuhkan sanksi terhadap badan hukum dan fisik.

Baca berita lain Sripoku.com dengan mengklik Google News.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved