Nasib Pengusaha Dokumentasi di Indonesia Selama Pandemi Covid-19, HIPDI Sumsel Resmi Terbentuk
Setiap adanya acara pasti tak terlepas dengan namanya dokumentasi, untuk itulah dokumentasi ini masih tumbuh dan berkembang.
Penulis: Linda
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setiap adanya acara pasti tak terlepas dengan namanya dokumentasi, untuk itulah dokumentasi ini masih tumbuh dan berkembang meski dimasa pandemi Covid-19.
"Usaha dokumentasi di Indonesia ini terus berkembang dan masih menjanjikan," kata Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI), Suprafto, usai melantik HIPDI DPD Sumsel di Atyasa, Kamis (24/3/2022).
Menurutnya, untuk dokumentasi ini, sebagian besar memang industri wedding.
Hasil survei di tahun 2018, industri pernikahan di Indonesia itu pertahun mencapai Rp 90 triliun hingga Rp 11 triliun.
"Artinya pernikahan di Indonesia berkembang pesat, terlebih pernikahan itu jadi kultur di Indonesia sehingga ini pangsa pasar yang masih menjanjikan," ungkapnya.
Menurutnya, pesatnya teknologi saat ini juga tidak terlepas dari sisi kreatifnya dari fotografi dan videografi.
Untuk itu dengan adanya HIPDI pertumbuhan ekonomi dari industri kreatif makin bertumbuh dan juga saling terciptanya situasi kondusif sesama pengusaha.
"DPD HIDPI Sumsel resmi dikukuhkan dan dilantik, harapannya membumi di Bumi Sriwijaya dan mempererat hubungan antar dokumentasi di Sumsel serta mempererat pengusaha dokumentasi di Indonesia," katanya
Sementara itu Ketua DPD Sumsel Riski Chaniago menambahkan, untuk anggota HIPDI Sumsel hampir 100 orang, tapi karena ini masih baru jadi masih banyak yang masih dalam pendataan.
"Yang tergabung di HIPDI ini bener-benar legalitas yang ada usaha. Jadi kita berfungsi untuk mengakomodir usaha-usaha dokumentasi," katanya
Menurutnya, HIPDI ini merupakan wadah para pengusaha dokumentasi, dibidang jasa dokumentasi. Jika berminat bergabung di HIPDI syaratnya seperti minimal ada ijin usaha, atau kalau ada CV atau PT lebih bagus lagi.
Untuk informasi lebih lanjut bisa ke Instagram @Hipdi_sumsel.