Berita Selebriti
BIAR Cepet Diciduk, Korban Cyberbullying Dea Onlyfans Sempat Doakan Ini Sebelum Ditangkap Polisi
"Aku tulus doakan dia terkenal, biar cepet diciduk aja (mengatup jari telunjuk ke mulut),": harap Z kepada Dea Onlyfans usai terkenal.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Penangkapan Dea Onlyfans pada Kamis (24/3/2022) malam di Malang, Jawa Timur mengejutkan warganet.
Betapa tidak, banyak spekulasi yang beredar mengenai sebab penangkapan perempuan 25 tahun ini.
Salah satunya, karena mulai berani tampil di beberapa konten podcast.
Tentu saja yang paling mencuat, konten Close The Door milik Deddy Corbuzier.
Namun di balik penangkapan itu, ada satu cerita yang tercecer mengenai penangkapan pemilik nama asli Gusti Ayu Dewanti.
Ternyata Dea Onlyfans pernah menjadi pelaku perisakan secara siber (cyberbullying) terhadap sejumlah orang melalui akun Facebook-nya.
Beberapa tahun sebelumnya, sosoknya bukan dikenal sebagai pengulas produk (product reviewer), melainkan penjual makanan.
Selain itu, dia memang sering membahas isu-isu berkaitan dengan feminisime.
Namun yang jadi masalahnya, dia sering menyerang orang-orang yang tak sepandangan dengannya hingga suka menyebarkan fitnah.
Tak jarang, beberapa orang mengaku pernah jadi korban mulut kasar perempuan yang berkuliah di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah ini.
Salah satunya, seorang warganet yang tak mau disebutkan namanya, sebut saja Z.
Dia sempat geram tatkala mengetahu pelaku perisakan dirinya mulai terkenal di dunia maya.
"Dea Onlyfans? Maksudmu Gusti Ayu Dewanti tukang bully, trouble maker, dan hypocrite itu. Yang branding diri. Feminis/women support woman/anti bullying, tapi sendirinya tukang bully orang?," ujarnya di Twitter, 10 Maret 2022 lalu.
Perbuatan Dea pada 2016 lalu benar-benar diingat si Z ini.
"Yang playing victim jd korban body shamming netizen, sendirinya suka body shamming orang," lanjutnya.
"Yang ngatain orang murahan, sendirinya murahan," sentilnya.
Beberapa kali Dea sempat menyakiti hati orang, termasuk pernah mengatai sesama perempuan dengan julukan pekerja seks komersial (PSK).
"Ngomongnya tinggi banget itu orang, ngerendahin temenku yang waktu itu emang profesinya jadi PSK. Sendirinya sama aja, jualan badang di OF (menangis). Inget banget aku pas Kakak di-bully dia perihal foto," aku Y kepada Z.
Si Z yang jadi korban Dea Onlyfans dan lingkar pertemanannya, sempat mengalami depresi selama 4 tahun dan hampir mengakhiri hidupnya.
Kronologi
Semua bermula ketika dia sempat jadi korban risakan ketika dia sendiri mengunggah status sedih di akun Facebook seusai kepergian sang ayah.
"Aku gatau kalo ampe rame banget thread ini wkwk. Jadi simpel cerita, ni bocah prik banget, problematik, semua orang dia bully.. banyak korban dia," bebernya.
"Awal masalah sama aku, dia Fb. saat itu bapak aku meninggal, aku bikin status galau lah," bukanya.
Namun Dea dengan enteng mengejek si Z sebagai ratu drama.
"Yakali... Tapi dia ngatain aku "drama queen"," imbuhnya.
Dia sempat membalas dengan tidak berteman dengan Dea.
Sayangnya teman-teman Dea malah menggeruduk akun Facebook-nya hingga mentalnya ambruk.
"Gak kubales, cuma ku unfriend. Eh dia dan bala balanya malah bully aku. Dah tau aku lg down cuk, malah dibully pulak. Bocah prik," tutupnya.
Masalah itu baru ledakan dari masalah ketika Dea mempermasalahkan foto editan wajah di Z pada Mei 2016 silam.
Meski terjadi sudah lama, tak mudah bagi korban risakan untuk memulihkan luka batinnya.
Tak jarang, mereka tak mau memaafkan perisaknya.
Maka, berhati-hatilah dengan doa orang yang teraniaya, sebab biasanya Tuhan akan cepat mengabulkan doa hamba-Nya.
Seperti kata si Z ini.
"Aku tulus doakan dia terkenal, biar cepet diciduk aja (mengatup jari telunjuk ke mulut),": harap Z.
Tak ayal, warganet bereaksi kepada si Z ini.
"Dikabulin, (tersenyum)," balas warganet A.
"Doamu terkabul, Mbak, (berpikir)," tanggap warganet B.
"Di balik pencapaian kita saat ini, ada orang yang tulus mendoakan," ucap warganet C secara sarkastis.
"Doa dari orang yang dia bikin depresi," sahut warganet D.
