Perut Membesar tapi Tak Hamil, Pasutri di Palembang Merasa Ditipu Pengobatan Alternatif di Banyuasin
Ia dan istrinya merasa sudah ditipu oleh pemilik pengobatan alternatif tersebut yang mengaku bisa membantu memberikan keturunan.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang warga Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang berinisial R kecewa akan layanan salah satu pengobatan alternatif di kawasan Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.
Ia dan istrinya merasa sudah ditipu oleh pemilik pengobatan alternatif tersebut yang mengaku bisa membantu memberikan keturunan.
"Kami mendatangi tempat praktek dia untuk ikut program hamil istri saya.
Di tempat praktek itu, istri saya diurut dan diberi air jampian sebanyak 2 botol, namun setelah lima bulan ternyata saat kami tes USG sama sekali tidak ada janin yang kami harapkan tersebut," ujar R, Minggu (22/3/2022).
R merasa kesal, pasalnya sang istri terlihat lebih buncit dari biasanya, namun pada kenyataannya si istri sama sekali tidak hamil.
"Waktu di tempat praktek TN, istri saya disuruh test pack hasilnya positif, tapi dengan syarat tidak melakukan USG di klinik atau rumah sakit.
Akan tetapi karena merasa curiga saya memutuskan untuk USG dan hasilnya sangat mengecewakan istri saya belum juga hamil," jelasnya.
Yang lebih menyakitkan, menurut R dirinya sudah menyerahkan sejumlah uang, termasuk nazarnya ingin memyembeli kambing.
Namun Kata TN serahkan saja yang itu padanya, dan TN akan mengurus urusan kambing tersebut.
"Saya sudah berapa kali menyerahkan uang, mulai dari 500 ribu, sampai 1,5 juta rupiah," jelanya.
Masih dikatan oleh R, jika yang menjadi korban dugaan tipuan oleh TN dengan modus bisa membantu program hamil tersebut, bukan hanya dirinya sendiri.
Masih banyak pasangan lainnya yang menjadi korban praktik alternatif TN ini.
"Saya bukan korban satu-satunya, ada banyak pasangan lain yang menjadi korban praktek TN itu.
Kami juga sering berbagi melalui pesan WhatsApp, dan ceritanya sama TN melakukan penipuannya dengan modus sama, tidak boleh USG di klinik atau rumah sakit," jelas R.
Dikatakan R, tidak menutup kemungkinan dirinya dan beberapa korban lain akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
"Mengingat korban tidak sedikit, dan sudah banyak kerugian materi dibuatnya. Maka tidak menutup kemungkinan kami akan melapor ke Polisi," ujar R.
Sementara itu, Sripoku.com sudah berapa kali mencoba untuk menghubungi TN.
Yang bersangkutan hanya menjanjikan akan menghubungi, namun, hingga berita ini dimuat tak kunjung ada jawaban.