NASIB Komandan Posramil Gome, Usai Berani Bohongi Jenderal Andika, Panglima TNI Murka : Proses Hukum

"Hasilnya ternyata berbohong, yang terjadi sebenarnya bukan yang dilaporkan," kata Jenderal Andika Perkasa.

Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews/Jeprima
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

SRIPOKU.COM - Nasib komandan Posramil Gome, usai berani berbohong dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal penyerangan Posramil di Kabupaten Puncak, Papua.

Hal ini diketahui di akun YouTube Andika Perkasa, Sabtu (19/3/2022).

Komandan Posramil Gome berbohong dengan Andika dan menutupi fakta sebenarnya tentang peristiwa penyerangan tersebut.

Dalam peristiwa itu sendiri, sebanyak tiga prajurit TNI gugur karena ditembaki kelompok kriminal bersenjata.

Jenderal Andika pun membawa persoalan ini di rapat dengan petinggi TNI lainnya.

Andika memaparkan pemeriksaan tentang kronologi penyerangan Posramil Gome.

Saat dilakukan pemeriksaan itulah Andika mengaku menemukan kejanggalan.

"Hasilnya ternyata berbohong, yang terjadi sebenarnya bukan yang dilaporkan," kata Jenderal Andika Perkasa.

Bahkan kata dia, kejadian yang sebenarnya disembunyikan oleh Danki Komandan Batalyon tersebut.

"Betul, yang melakukan pembunuhan adalah kelompok bersenjata," kata dia.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Hanya saja kata dia, kejadian itu ada peran dari penggelaran Komandan Kompi sebagai komandan pos di tempat yang tidak diperhitungan atau disepelekan.

"Terbukti ada kelalaian pimpinan dalam penyerangan Posramil Gome," kata dia.

Kecewa karena sudah dibohongi anak buah, Jenderal Andika Perkasa pun memerintahkan Puspom TNI untuk melaksanakan proses hukum sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan anggota tersebut.

"Disana cuma begini-begini saja. Maksudnya, pertimbangan pendek sekali," ujarnya menambahkan.

"Hanya soal, ooh kita dapat uang tambahan untuk pengamanan disitu. Dikorbankan semuanya," katanya menahan emosi.

Ia pun meminta harus ada proses hukum terhadap komandan pos tersebut.

"Saya perintahkan ada proses hukum kepada danpos," kata dia.

Andika beralasan memproses anggota tersebut supaya ada pelajaran ke depannya.

"Tuntaskan supaya ada pelajaran," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Pos Koramil Gome diserang KKB.

Akibat kejadian itu tiga prajurit gugur saat mereka mau melakukan pergantian jaga.

ilustrasi
Update 18 Maret 2022. (https://covid19.go.id/)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved