'Akan Ditembak Mati', Alasan Rusia tak Mau Serahkan Data Ribuan Warga Ukraina yang Minta Dievakuasi
Rusia tidak dapat menyerahkan database mereka yang ingin mengungsi ke Rusia kepada Ukraina karena khawatir akan pembalasan terhadap mereka.
SRIPOKU.COM, MOSKWA - Rusia tidak dapat menyerahkan database mereka yang ingin mengungsi ke Rusia kepada Ukraina karena khawatir akan pembalasan terhadap mereka.
Hal itu dikatakan Mikhail Mizintsev, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia dan kepala satuan tugas respons kemanusiaan antarlembaga, Selasa (8/3/2022) waktu setempat sebagaimana dilansir kantor berita Rusia, TASS News Agency.
Mizintsev mengatakan bahwa database Rusia berisi 2.541.367 permohonan yang datang melalui berbagai saluran komunikasi dari warga Ukraina dan orang asing, yang meminta untuk menyelamatkan dan mengevakuasi mereka dari 1.917 pemukiman di Ukraina.
"Jika kami memiliki kepercayaan dasar pada otoritas Ukraina, kami akan dapat menyerahkan database ini kepada mereka untuk menghilangkan spekulasi bahwa tidak ada yang ingin datang ke Federasi Rusia," katanya.
"Namun, kami tidak dapat melakukannya karena alasan yang jelas. Segera setelah basis data menjadi milik nasionalis, semua warga Ukraina yang meminta bantuan akan dianiaya, dipermalukan, disiksa, atau ditembak mati," katanya lagi.
Mizintsev menunjukkan bahwa untuk alasan yang sama Rusia tidak ingin menyerahkan informasi tersebut kepada perwakilan PBB, "karena informasi rinci tentang warga negara Ukraina juga dapat jatuh ke tangan kaum nasionalis."
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
“Jika perwakilan PBB memiliki informasi faktual ini, mereka akan berhenti menuduh Rusia tidak mematuhi kewajiban kemanusiaannya dan akan berhenti mengklaim bahwa tidak ada warga Ukraina dan warga negara asing yang ingin pergi ke Rusia, sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths diumumkan secara resmi kemarin," katanya.
Mizintsev menambahkan bahwa "database berisi nama, nama keluarga dan alamat orang-orang ini, cerita memilukan mereka tentang situasi kemanusiaan yang sulit, tentang kengerian dan kekejaman yang dilakukan oleh nasionalis, pembunuhan, kekerasan fisik dan penangkapan ilegal."
"Database ini akan menjadi bukti langsung pelanggaran hukum dan kejahatan otoritas Kiev terhadap warga Ukraina," ujarnya.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
