Dinas Perdagangan Sumsel Sebut Hanya Dua Merk Minyak Goreng Ini yang Sering Dilihat di Pasaran
Hanya ada dua merk minyak goreng yang saat ini sering dilihat ada di pasaran.
Penulis: Arief
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berdasarkan laporan dari Dinas Perdagangan (Disperindag) Sumatra Selatan (Sumsel) saat melakukan sidak ternyata hanya produk SunCo dan MM milik Musim Mas Group yang tersebar di pasar saat ini.
Untuk itu, pihak Disperindag Sumsel pun mempertanyakan komitmen produsen minyak goreng lain, dalam mendukung operasi pasar di Sumsel.
Menanggapi hal itu, Mendag Lutfi berharap produsen minyak goreng lain mengikuti langkah yang dilakukan Musim Mas Grup itu.
"Saya minta komitmen Musim Mas Grup diikuti produsen minyak goreng yang lain," kata Menteri Perdagangan kepada wartawan, melalui pesan singkatnya.
Disebutkan mantan Dutabesar RI di AS dan Jepang itu, pihaknya mengecam keras terhadap pedagang yang sengaja menimbun minyak goreng di saat masyarakat 'kelabakan' mencari minyak goreng, setelah pemerintah menetapkan minyak goreng satu harga.
"Kepada produsen dan distributor minyak goreng saya ingatkan jangan coba coba menimbun minyak goreng, lambat atau cepat pasti terbongkar," pesan Menteri Perdagangan.
Sementara, kepala Disperindag Sumsel
Ahmad Rizali, berharap produsen minyak goreng lainnya aktif dalam mendistribusikan minyak goreng ke masyarakat, terutama yang ada di Sumsel.
"Saya ingin tahu kendalanya apa? Kalau SUNCO dan MM bisa terlihat di mana-mana kok merek yang lain tidak muncul ada apa ini?" ucap Kadis Perdagangan Sumatra Selatan, Ahmad Rizali,
Sebab itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel mengapresiasi dukungan dari Musim Mas Grup, membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya mengatasi kelangkaan minyak goreng beberapa daerah di Sumatra Selatan.
"Ini menandakan Musim Mas Grup yang memproduksi minyak goreng merek SUNCO dan MM, tidak hanya mementingkan bisnis semata, tapi juga peduli terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat," ujar Ahmad Rizali.
Berdasarkan laporan yang ia terima di lapangan, sejak ada operasi pasar, dua merek minyak goreng ini yang berperan.
Kadisdag menyebut distributor merek lain cenderung masih menahan penjualan.
Distributor merek lain, seperti Bimoli belum terlihat meskipun sudah diajak.
"Saya minta jangan hanya SUNCO dan MM yg aktif operasi pasar. Karena bila hanya dua merek itu, ibarat lempar batu ke laut, begitu dilempar langsung hilang.
Karena menurut ilmu ekonomi, antara persediaan dan kebutuhan tidak seimbang sehingga mengakbatkan kelangkaan.
Coba kalau semua produsen kompak, kelangkaan minyak goreng bisa cepat diatasi," tandasnya.
Terpisah Manager Operasional PT Indo Karya Internusa Palembang Liana mengungkapkan, selaku produsen migor (merek MM) pihaknya tetap melakukan produksi dan pemasaran secara normal, meski ada penetapan harga eceran tertinggi dari pemerintah.
"Sebagai bagian dari Musim Mas Group, PT Indokarya Internusa, kami akan terus berperan aktif mendukung kebijaksanaan pemerintah, dengan terus menyalurkan minyak goreng sesuai HET yang ditentukan.
Dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, semoga dapat segera mengatasi masalah kelangkaan, dan harga minyak goreng yang masih tinggi di beberapa pasar saat ini," tuturnya.
Diterangkan Liana, jika ditempatnya bisa menghasilkan sekitar 60 ribu liter per hari, dengan stok sekitar 3.500 kg yang sudah dikemas.
"Jadi kami tetap produksi seperti biasa, dan ini bukan dikirim ke Sumsel saja tapi secara nasional.
Tapi kalau untuk Palembang atau Sumsel kuotanya sesuai permintaan atau sekitar 50 persen terserap di Sumsel. Seperti hari ini ada aekitar 35 ribu liter pengiriman, dan harga jual tetap sesuai harga, yang kemasan sederhana sekitar Rp 13.500 untuk dijual distributor," pungkasnya.