"MUDAH-Mudahan Ini Puncaknya," Herman Deru Sebut PPKM Level 3 di Sumsel Kini Lebih Luwes

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, PPKM level 3 di tiga daerah kali ini lebih fleksibel.

Editor: Wiedarto
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Tren kondisi Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan dalam tiga minggu terakhir, dengan meningkatnya jumlah kasus konfirmasi baru.
Total penambahan kasus konfirmasi sejak tanggal 24 Januari 2022 atau tiga minggu terakhir sebanyak 4.193 kasus dan kasus aktif saat ini 3.809 orang.
Bahkan kini tiga Kabupaten/Kota di Sumsel menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga, yaitu Palembang, Prabumulih dan OKU.
Menanggapi adanya tiga Kabupaten/Kota di Sumsel yang menerapkan PPKM level tiga, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, PPKM kali ini lebih fleksibel.
"Saya baca apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut yang mengatakan silakan berjalan dengan Protokol Kesehatan (Prokes)," kata Deru saat diwawancarai di Gedung Azwar Agoes Fakultas Kedokteran Unsri, Selasa (15/2/2022).
Menurutnya, dengan begitu artinya tidak mengurangi produktivitas yang ada, yang penting Prokes lebih ditingkatkan saja, sehingga PPKM kali ini lebih fleksibel.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy menambahkan, pada 14 Februari ada penambahan kasus baru sebanyak 480 orang. Untuk itu total yang terpapar Covid-19 sebanyak 64.212 orang, yang masih aktif 3.809 orang.
"Kalau penentuan level PPKM banyak penilaiannya, tidak hanya pada penambahan kasus saja tapi kapasitas respon, BOR rumah sakit, dan lain-lain," kata Lesty.
Menurutnya, di Sumsel penambahan kasus Covid-19 memang menanjak, tetapi terlihat mulai turun juga. Kalau sebelumnya pernah ada penambahan kasus baru sebanyak 600 an kasus, kini diangka 400 an kasus.
"Mudah-mudahan itu sudah puncaknya. Untuk itu diimbau kepada masyarakat , tolong Prokes diterapkan dengan baik. Lalu percepatan vaksin harus di dukung serta 3T (Testing, Tracing, Treatment) dilakukan dengan baik," katanya.
Kemudian, yang ringan isolasi terpusat dalam pengawasan. Kalau isolasi mandiri tetap diawasi, sebab kalau tidak diawasi akan menjadi bahaya.
"Untuk perkantoran ia sebaiknya memang didesesuikan dengan level PPKM yang ada, bahkan kalau bisa terapkan pada level yang tinggi supaya mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

Kasus Baru
Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus bertambah, bahkan hari ini penambahan kasus baru Covid-19 mencapai 1.095 orang.

"Luar biasa penambahan kasus baru Covid-19 hari ini mencapai 1.095 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy saat dikonfirmasi, Selasa (15/2/2022).

Menurutnya, ini peningkatan yang luar biasa, seperti waktu varian delta juga diatas 1000. Hanya saja kebutuhan rumah sakit untuk tempat isolasi tidak seperti dulu.

"Namun jangan dianggap remeh juga terutama untuk lansia yang umurnya diatas 45 tahun, dan ada komorbid juga harus tetap hati-hati," pesannya.

Menurutnya, meskipun varian Omicron tak seganas varian delta tetap saja tidak boleh dianggap enteng. Kalau ada keluhan segera ke rumah sakit dan periksakan diri.

"Diimbau kepada masyarakat agar mobilitas dikurangi dan perketat protokol kesehatan (Prokes) seperti memakai masker, menja jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun," katanya

Sebagai informasi, dengan bertambahnya 1.095 kasus baru artinya sudah ada 65.307 kasus di Sumsel. Untuk yang sudah sembuh sebanyak 57.401 dan yang meninggal totalnya 3.091 artinya masih ada lebih dari 4.000 kasus aktif di Sumsel.  (nda)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved