Berita Palembang
Kasus Meningkat, Wisma Atlet JSC Karantina 5 Pasien Covid-19, Ada Riwayat Perjalanan ke Luar Kota
rumah sehat Wisma Atlet Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang kembali menerima warga yang menjalani karantina atau isolasi mandiri (isoman)
SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini, rumah sehat Wisma Atlet Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang kembali menerima warga yang menjalani karantina atau isolasi mandiri (isoman).
Kepala PIC Rumah Sehat Wisma Atlet JSC Palembang M Buchori mengatakan, saat ini terdapat lima orang yang menjalani isoman di tempat tersebut, atau ada penambahan 1 pasien pada 5 Februari tadi.
"Hari ini totalnya menjadi enam yang dirawat sejak awal Januari lalu, meski satu sudah pulang pada 30 Januari lalu, sehingga yang masih dirawat ada 5 orang," kata Buchori, Minggu (6/2/2022).
Dijelaskannya, para warga yang mendapat perawatan di rumah sehat JSC rata- rata dirawat selama 10 hari, dan jika dalam tes PCR atau antigentnya negatif, mereka diperbolehkan pulang.
"Kalau soal terpapar virus covid varian apa, kita belum tahu dan kita tidak berani menyebutkannya.
Tapi mereka yang dirawat, rata- rata memiliki gejala ringan," paparnya.
Diungkapkan Buchori, 5 orang itu sekarang dirawat di tower 7 Wisma Atlet JSC Palembang, dengan memiliki tempat tidur sebanyak 100 bed.
"Soal kesiapan kita harus siap, dan kita menunggu kebijakan diatas saja untuk antisipasi lonjakan, tapi kita berharap tidak ada. Sehingga kita harus tetap kedepankan protokol kesehatan (Prokes)," tuturnya.
Selain itu, mereka yang dikarantina saat ini, berdasarkan laporan memiliki riwayat perjalan keluar kota
Ataupun keluarga yang memiliki riwayat seperti itu.
"Jadi ada yang warga Sumsel ataupun luar Sumsel yang dikarantina.
Dinkes Sumsel menyebut satu warga Sumsel di Kota Palembang terindikasi Covid-19 varian Omicron.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada namun jangan panik dalam menghadapi kondisi yang terjadi.
"Sifat Omicron itu tingkat penularannya memang cepat, tapi tingkat keganasannya tidak lebih ganas dari varian sebelumnya," kata Lesty.