Berita Lubuklinggau
Jalur Pendakian Bukit Sulap Lubuklinggau Mendadak Jadi TPS Liar, Terjadi Sejak Awal Pandemi
Jalur pendakian di objek Wisata Bukit Sulap di Kota Lubuklinggau Sumsel semenjak pandemi Covid-19 menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -Jalur pendakian di objek Wisata Bukit Sulap di Kota Lubuklinggau Sumsel semenjak pandemi Covid-19 menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Saat ini sepanjang jalur menuju pendakian tersebut dipenuhi sampah, sampah-sampah terlihat berserakan di jalan hingga mendekati pemukiman warga.
Mirisnya lagi sampah-sampah berserakan ini membuat bau tak sedap, bahkan terkadang sampai tercium pengunjung yang datang ke Bukit Sulap.
Selain menjadi TPS liar, sekitar lereng objek Wisata Bukit Sulap juga kondisinya tidak terawat.
Rumput-rumput tinggi terlihat menutupi taman-taman yang dulu selalu dijadikan tempat berswafoto di lokasi Bukit Sulap.
Bahkan tempat air mancur yang terdapat patung Dayang Torek saat ini dipenuhi oleh lumut dan gulma, sangat terlihat jelas sekali sudah sangat lama tidak pernah dibersihkan.
Maris salah satu pengunjung mengaku miris dengan kondisi Bukit Sulap saat ini, menurutnya tidak seharusnya objek wisata yang sudah dikenal hingga luar Lubuklinggau ini dipenuhi sampah.
"Sebagai pengunjung sangat risih, banyaknya sampah kesannya jorok, apalagi sampai berserakan sampai ke jalan-jalan," ungkap Maris pada wartawan, Kamis (3/2/2022).
Andi warga setempat mengatakan sampah-sampah tersebut sengaja dibuang warga yang sengaja datang ke lokasi. Bahkan tak jarang, ada pengendara bermotor yang sengaja datang membuang sampah ditempat itu.
“Kami disini bayar sampah Rp 30 ribu perbulan, tapi seenaknya pengendara bermotor datang buang sampah disana, akibatnya baunya kadang sampai ke rumah kami,” ungkap Andi.
Andi punberharap ada perhatian dari pemerintah terhadap persoalan sampah ini. Karena pencemaran lingkungan dan pencemaran udara dari sampah tersebut sangat menggangu warga setempat.
Menurutnya, selama ini ada truck sampah yang suka mengambil sampah-sampah di TPS liar itu. Tapi sudah lama tidak pernah ada lagi Truck sampah yang datang.
“Kami sebagai warga juga risih, kan ini tempat wisata, kalau kotor dan kumuh kan tidak baik, mana ada orang mau berkunjung," ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lubuklinggau, Subandio Amin, ketika dikonfirmasi menjelaskan, persoalan tidak ada lagi truck sampah yang mengambil sampah di TPS liar tersebut karena ada kendala di kendaraan.
Sehingga pihaknya hanya fokus di jalan protokol.
“Alhamdulillah paparan dengan pak wali tadi direncanakan tahun ini nambah mobil 2 unit,” ujarnya.
Selain itu informasinya dari kementrian ada juga ada bantuan 1 unit dan rencana Bantuan Gubernur 3 unit.
“Mudah-mudahan dengan bantuan kendaraan tersebut keluhan dari warga dapat teratasi tahun ini,” ungkapnya.