Wong Kito

SOSOK Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Pernah Jadi Kernet & Ikut Ibu Jualan Sayur

Kombes Pol Mokhamad Ngajib pernah dihadang massa dan terpaksa mengeluarkan senjata api "Anda maju dan mengancam keselamatan saya, anda saya tembak".

Penulis: Andi Wijaya | Editor: Sudarwan
Dok Pribadi
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menjadi seorang petugas kepolisian memang sudah menjadi cita-cita Mokhamad Ngajib sejak kecil.

Mokhamad Ngajib pernah merasakan kegagalan, tak lulus ikut tes Akabri tahun 1991.

Meski dibesarkan di keluarga sederhana, ayah dan ibu seorang petani, Mokhamad Ngajib, tak patah arang untuk menggapai cita-cita.

Tahun 1992 Mokhamad Ngajib ikut mendaftar lagi, ikut tes Akabri dan lulus.

Kini menjabat sebagai Kapolrestabes Palembang dengan pangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).

Berikut kisah dan perjalanan karir Kombes Pol Mokhamad Ngajib hingga menjabat Kapolrestabes Palembang, seperti diungkapkan kepada wartawan Sripoku.com, M Andika Wijaya, diwawancarai di ruang kerjanya.

SRIPOKU.COM : Apakah menjadi polisi merupakan cita-cita dari kecil atau memang orang tua seorang anggota polisi?

KAPOLRES : Cita-cita menjadi polisi memang sudah cita-cita saya dari kecil. Sejak kecil hingga lulus SMA.

Setelah saya lulus SMA 1 Negeri Bobotsari, saya berkeinginan mendaftar Akabri.

Waktu itu tahun 1991. Namun saat itu sudah sampai pusat saya tidak lulus dan dipulangkan.

Rasa kecewa pun ada tapi saya tetap semangat untuk ikut kembali tahun depan, 1992.

Karena tak ada pekerjaan waktu itu saya ngisi hari-hari saya dengan kembali jadi kernet mobil angkot dan ikut ibu menjualan sayur di pasar.

Namun persiapan pun tetap saya lakukan.

Di tahun 92 saya mendaftar kembali dan masuklah sampai ke pusat.

Alhamdulillah masuknya di kepolisian.

SRIPOKU.COM : Setelah lulus Akabri di mana ditempatkan di mana?

KAPOLRES : Saya dapat di kepolisian. Akpol (akademi Kepolisian). Lalu berpangkat IPDA. Saya ditempatkan di Makassar selama 2 tahun.

SRIPOKU.COM : Apa pengalaman yang tidak dapat dilupakan, terutama saat di reskrim?

KAPOLRES : Ya tentunya seorang manusia pasti ada cerita. Begitu juga saya.

Waktu itu di Makassar. Saat itu saya masih kanit res (reskrim).

Kemudian saya jadi Kasat Reskrim di Sidoarjo sama di Polwil Surakarta.

Kenang-kenangannya saya pernah dihadang oleh massa. Saat itu saya sendirian.

Lagi ada tawuran. Saya mau dikeroyok saat itu. Lalu saya keluarkan senjata api ke atas dan saya bilang "Anda maju dan mengancam keselamatan saya, anda saya tembak".

Kebetulan di situ banyak juga masyarakat (tokoh masyarakat) yang membubarkan. Jadi saya tidak sampai menembak.

SRIPOKU.COM : Tingkat kejahatan di Kota Palembang ini sangat tinggi. Bagaimana abang mensiasatinya?

KAPOLRES : Saya mensiasatinya tentunya ke dalam dulu yahh. Ke dalam dulu tentunya saya akan perbaiki kemampuan penyidik dalam melakukan proses penyelidikan.

Kemudian kemampuan anggota dalam melakukan penangkapan, penggeledahan seluruh proses penyidikan dan penyelidikan.

Kemampuan penembakan juga itu kita harus latih.

Dan keluar tentunya strategi saya akan membentuk tim serse di Polrestabes. Kemudian dari polsek-polsek.

Kemudian ke depan saya sudah mempersiapkan konsep good respon.

Ada tim nanti kita buat dan sudah dilatih.

Ketika ada laporan tim itulah yang nantinya akan turun ke lapangan untuk merespon laporan dari masyarakat itu.

Dan kita ukur dalam waktu 10 menit itu harus sudah sampai ke TKP untuk menindaklanjuti.

SRIPOKU.COM : Apa pendapat abang soal Kota Palembang ini?

KAPOLRES : Ya. Palembang ini sudah masuk ke dalam kota metropolitan. Karena kompleks permasalahan mulai sosial budaya, politik, kemudian kriminal.

Dan ini kan tinggi sekali. Untuk di Indonesia ini urutan no 5.

Apalagi di sini budayanya cukup keras yah. Maka dari itu kita mensiasatinya dengan tegas.

Dan tegas bukan berarti keras atau dengan kekerasan. Tapi tegas dengan ketentuan dan perundang-undangan. Itu yang kita pakai.

SRIPOKU.COM : Apa komitmen Abang?

KAPOLRES : Ya, saya ada komitmen. Setiap saya bertugas di suatu tempat saya ada komitmen. Saya melihat situasi dan kondisi wilayah, budaya, dan lain-lain yang berkaitan dengan keamanan.

Jadi komitmen khusus di Palembang sini, saya tekankan kepada anggota harus berani, jujur, dan bertanggung jawab. Itu aja komitmennya.

Untuk apa? Untuk mencapai apa yang dijadikan misi pak Kapolri yang presisi itu.

Dengan itu tadi, berani, jujur, dan bertanggung jawab.

Harus menjalankan tugasnya dengan aturan yang berlaku.

Dan saat kita bekerja juga harus pakai hati sehingga ucapan dan hati itu sama dan tidak ada rekayasa.

Dan satu lagi harus bertanggung jawab.

SRIPOKU.COM : Menjadi Kapolrestabes pastinya sangat sibuk. Bagaimana cara abang membagi waktu untuk keluarga?

KAPOLRES : Kalo anak-anak dan keluarga sudah biasa yah. Karena dari dulu waktu saya jadi Kanit Res, Kasat Reskrim, tidak selalu bertemu. Kadang bisa sampai 24 jam.

Paling yah hari Sabtu dan minggu saya sempatkan jalan-jalan.

Dan kalo ada kerjaan saya keluar lagi. Tapi tetap selalu komunikasi lewat handphone.

Jadi komunikasi kita selalu ada dan tidak putus.

SRIPOKU.COM : Adakah motto yang selalu dipegang saat bekerja atau bertugas?

KAPOLRES : Motto saya kerja dengan hati. Dimana pun harus kerja dengan hati.

Kita layani masyarakat. Kita layani anggota dengan hati. Boleh keras tapi kan dengan kelembutan hati.

SRIPOKU.COM : Apa cita-cita abang yang belum tercapai?

KAPOLRES : Saya ingin apa yang saya kerjakan dan lakukan itu bermanfaat untuk orang lain. Itu cita-cita saya. Udah itu aja.

Ke depannya nanti sudah ditentukan yang Maha Kuasa.

Yang penting saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. Menjalankan tugas sesuai amanah dan dengan hati.

Dan mudah-mudahan dengan saya seperti itu akan bermanfaat untuk orang lain. Dan mau jadi apa ke depannya sudah ada yang gariskan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib bersama keluarga
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib bersama keluarga (Dok Pribadi)

BIODATA

Nama : Kombes Pol Mokhamad Ngajib Sik MH,
Tempat/tanggal lahir : Purbalingga, 7 Desember 1971

Riwayat Pendidikan

1. Lulus SMA 1 Negri Bobotsari
2. Lulus Akbari Tahun 1992
3. Lulus Akpol 1995

Riwayat Karir
1. Dirbinmas Polda Sulteng
2. Dir Samapta Polda Metro Jaya.
3. Kapolrestabes Palembang (sampai sekarang)

Keluarga
Istri : Noni Harsanelda
Anak 3 : 2 putri 1 putra

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved