Benarkah Kucing Oren Dianggap Pembuat Onar? Ternyata Ada Fakta Dibaliknya, Jangan Tertipu Warna Bulu

SRIPOKU.COM - Di kalangan warganet, kucing oranye atau yang biasa disebut dengan kucing oren, kerap dianggap sebagai pembuat onar di antara jenis kucing lainnya.

Orang terheran-hran dengan kelakuan kucing jenis ini.

Sering pada unggahan acak warganet, baik di Facebook, Instagram, atau Twitter, kucing oren sering menghiasi lini masa dengan tingkah lakunya.

Bahkan pernah ada unggahan video kucing oren berani menghampiri singa jantan yang tengah melahap makanannya dengan santai. 

Tentu saja ini memunculkan pertanyaan apakah warna bulu kucing memengaruhi kepribadian dan kecerdasan hewan peliharaan ini?

Tampaknya tidak demikian secara ilmiah seperti dijelaskan kepala petugas medis di San Diego Humane Society, Zara Hedge, dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/1/2022). 

Baca juga: Mahalini Dekati Istri Sule Nathalie Holscher dengan Follow IG, Rizky Febian Justru Masih Malu-malu

Hedge mengatakan, mungkin ada beberapa komponen genetik terkait dengan warna bulu yang juga memengaruhi kepribadian dan sifat kucing.

Namun, dia mencatat hanya ada sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan itu terjadi pada kucing domestik.

Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara warna bulu pada mamalia lain dan perilaku mereka, contohnya hewan seperti rubah perak.

Terlepas dari stereotip yang melekat pada kucing oren yang dianggap pembuat onar, Hedge menuturkan hasil studi itu belum terbukti pada kucing domestik dengan warna bulu kucing yang bervariasi bahkan dalam ras yang sama.

Dia menegaskan, kucing tidak bertindak dengan cara tertentu karena warna bulunya.

"Meskipun tidak memiliki bukti kuat yang menghubungkan warna bulu dengan kepribadian, orang cenderung membuat keputusan mengenai kucing mana yang akan diadopsi," ujar Hedge dilansir dari CNET, Minggu (2/1/2022).

Sifat kucing oren pembuat onar 

Banyak stereotip mengenai kepribadian kucing oranye yang lain daripada kucing lainnya.

Menurut Hedge, ini tidak sepenuhnya benar.

"Saya sudah melihat dan bekerja dengan ratusan kucing oranye dan melihat berbagai macam tipe kepribadian," kata Hedge.

Dia mengungkapkan, kepribadian dan cara sosialisasi kucing kepada manusia, serta hewan lain dipengaruhi oleh pola asuh yang diajarkan pemiliknya.

Jadi, belum tentu kucing oren maupun kucing warna tertentu dapat dianggap barbar atau pembuat onar.

Banyak anggapan kucing oren adalah kucing pembuat onar, bahkan sering kali muncul meme-meme lucu yang menunjukkan kucing oren barbar.

Kucing oranye adalah kucing favorit banyak orang, sehingga hewan ini sering menjadi maskot di berbagai hal.

Baca juga: Calon Ayah Sambung, Ferry Irawan Kenang Pertemuan Tak Terduga Hingga Cara Rebut Hati Athalla Naufal

Morris the Cat misalnya, kucing oren yang menjadi maskot makanan kucing 9 Lives dan kucing pada serial Garfield yang memiliki bulu berwarna oranye.

Hedges menduga pencipta karakter kucing itu memiliki kucing oranye sebagai hewan peliharaan.

"Dari sudut pandang pemasaran, itu masuk akal," ujarnya.

Kucing tiga warna juga menjadi salah satu kucing yang banyak disukai.

Mereka disebut-sebut sebagai kucing yang sangat aktif dan lincah.

Sebuah studi tahun 2016 dari University of California di Davis menemukan sedikit perbedaan terkait perilaku kucing dengan warna bulu yang berbeda.

"Saya juga mendengar bahwa kucing tuxedo cenderung lebih suka bermain daripada kebanyakan kucing," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, kucing hitam juga sering dianggap membawa kesialan bagi siapa pun yang memeliharanya.

Ini kemudian dibantah oleh Hedge.

"Setelah hidup dengan banyak kucing yang berbeda selama bertahun-tahun, dan bekerja dengan lebih banyak lagi di tempat penampungan, saya dapat mengatakan bahwa stereotip ini tidak benar. Setiap kucing memiliki kepribadian uniknya masing-masing," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kucing Oren Sering Dianggap Pembuat Onar, Ternyata Ini Sifat Aslinya".