Selain itu, Nurul Arifin juga sempat menyesal tak dapat selalu berada di sisi Maura saat putrinya menghadapi masa sulit.
Sebagai orangtua, dia merasa bertanggungjawab atas frustasi yang sempat dialami anaknya sebelum meninggal.
Padahal pada masa-masa itu Maura Magnalia pasti memerlukan sosok orang yang mampu memberikan pelukan hangat untuknya.
"Kalian kalau jadi orangtua, harus dekat sama anak-anaknya. Harus banyak pelukan, karena itu benar-benar bonding (ikatan) buat anak-anak kita," pungkasnya.
Di depan ratusan pelayat dan di bawah tenda tempat pemakaman Maura Magnalia, anggota Dewan Pengawas Independen LKBN Antara ini berterima kasih kepada seluruh pelayat yang sudah hadir.
Saat dimakamkan, Nurul Arifin menyebut barang kesayangan mendiang seperti seperti rokok, air mineral, sepatu boots hingga buku dikubur bersama jenazah sang putri.
Aura kesedihan jelas terlihat di wajah Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono.