Tumpahkan Kekesalan ke Arteria Dahlan, Diky Chandra : Jangan Merasa Pintar tapi Pintar Merasa
Ia juga menilai sebagai wakil rakyat jangan merasa pintar tapi harus pintar merasa. "Jangan Merasa pinter tapi harus yg pinter merasa," tulisnya.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Eks Bupati Garut sekaligus aktor dan pelawak, Diky Chandra menumpahkan kekesalannya kepada Arteria Dahlan.
Ia mengungkapkan kekesalannya itu terkait pernyataan anggota Komisi III DPR RI yang meminta Jaksa Agung untuk memecat Kajati berbahasa Sunda.
"Arteri, kepret siah ku aing," kata Diky Chandra yang dikutip Sripoku.com dari video yang diunggah Twitter @dikychandra, Jumat (21/1/2022).
Perkataan kasar Diky Chandra didengar sang istri Rani Permata dan lantas meminta sang suami untuk bersabar.
Diky Chandra menilai sikap politisi PDI Perjuangan itu sudah kelewatan tidak memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya.
"Tapi mah, wakil rakyat teh kuduna ngomong bener," kata dia.
• ARTERIA Dahlan Kena Batunya, Ramai Tagar Sunda Tanpa PDIP, Celotehan Anggota DPR Bikin Panas Jabar
Diky mengatakan, seharusnya Arteria Dahlan bisa menyampaikan unek-uneknya dengan baik-baik. Jika dirinya tak menyukai ada Kajati yang berbahasa Sunda.
"Kan bisa ngomong baik-baik, gak usah main pecat aja," kata dia.
Diky Chandra sengaja bersuara, sebab jika dirinya mendiamkan kasus Arteria Dahlan, ia merasa bukan orang Sunda.
"Tapi sebagai orang Sunda kalau diem aja diginiin kayaknya aduh ngerasa bukan orang Sunda jadinya," kata dia.
Di dalam cuitannya itu, Diky Chandra menilai dirinya menjadi sadar agar lebih waspada lagi memilih wakil rakyat.
"ARTERI Sadarkan kita agar lebih waspada lagi memilih wakil rakyat," tulis Diky.
Ia juga menilai sebagai wakil rakyat jangan merasa pintar tapi harus pintar merasa.
"Jangan Merasa pinter tapi harus yg pinter merasa," tulisnya.
Arteria Dahlan sendiri sudah meminta maaf atas kasus ini pada Kamis (30/1/2022).
Namun meski sudah meminta maaf namun gelombang protes masih saja terjadi.
“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP Partai pada Kamis (20/1/2022), pada pukul 11.00-12.00 WIB di kantor DPP PDIP, Menteng seperti rilis yang diterima Sripoku.com.
Arteria Dahlan menyerahkan kasus tersebut kepada DPP PDI Perjuangan.
Ia mengaku siap menerima sanksi yang dijatuhkan partai.
"Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” kata Arteria dengan nada penyesalan.
Arteria pun di dalam klarifikasi di DPP PDIP itu berjanji akan lebih efektif dalam berkomuikasi.
"Saya sendiri akan lebih fokus di dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan dan BBM, dan berbagai upaya penegakkan hukum lainnya.
Saya akan lebih bekerja secara silent tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya,” ujar Arteria sambil mengakhiri pernyataan permintaan maafnya.
