5 Objek Wisata Rekomendasi di Kota Palembang, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga Libur Akhir Pekan
Jika tak ingin ke luar kota, di Palembang ada berbagai objek wisata yang bisa dikunjungi bersama anggota keluarga mulai dari wisata alam sampai religi
Penulis: Jati Purwanti | Editor: pairat
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -Akhir pekan merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan wisata.
Jika tak ingin ke luar kota, di Palembang juga ada berbagai objek wisata yang bisa dikunjungi bersama anggota keluarga.
Wisata alam hingga kuliner pun bisa dilakukan di kota Palembang di momen libur ini.
Dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber, berikut 5 objek wisata di Kota Palembang yang wajib dikunjungi di akhir pekan.
1. Jembatan Ampera dan Tugu Belido
Jembatan Ampera merupakan ikon kota Palembang. Didirikan pada tahun 1962, hingga kini jembatan ini tetap kokoh dan masih menjadi salah satu destinasi wajib bagi pelancong.
Jembatan Anpera memiliki panjang 1.117 meter, lebar 22 meter, tinggi 11,5 meter di atas permukaan air dan tinggi menara 63 meter dari tanah.
Tugu Belido terletak persis di sebelah jembatan Ampera atau di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB).
Di pelataran BKB juga berjejer beraneka kuliner yang dijajakan oleh pedagang. Beragam makanan khas Palembang dan kota lain di Indonesia tersaji di sini.

2. Pulau Kemaro
Terkenal dengan kisah cintanya yang tragis, Pulau Kemaro juga menjadi salah satu tujuan ibadah bagi umat Tridharma. Terdapat Kelenteng Hok Ceng Bio dan Pagoda setinggi sembilan lantai.
Setiap perayaan Cap Go Meh, puluhan ribu orang akan memadati pulau seluas 5 ha yang terletak di Sungai Musi ini untuk beribadah. Selain legenda cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah, pulau ini juga merupakan saksi sejarah penting dalam heroisme rakyat Palembang.
Pada masa Kerajaan Palembang (1587-1659) dan Kesultanan Palembang Darussalam (1663-1821), Pulau Kemaro menjadi benteng yang sulit ditembus dan terkenal dengan persenjataannya yang luar biasa.
Pulau ini menjadi basis pertahanan yang kuat pada perang Palembang melawan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada 1659.
Bahkan, pada Perang Palembang 1819, armada Belanda di bawah Herman Warner Muntinghe, hancur di perairan Pulau Kemaro sebelum mendekati Kuto Tengkuruk (Kuto Kecik) dan Kuto Besak.