Berita Viral
Soroti Kelakuan Sopir, Ahmad Sahroni Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ini 'Ngegas' : Tuai Pro-Kontra
Sosok Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024 mendadak mengunggah sebuah instastory terkait kecelakaan yang viral tersebut.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: pairat
SRIPOKU.COM -- Kecelakaan yang membuat korban jiwa sebanyak 4 orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka menjadi sorotan seorang anggota DPR RI.
Sosok Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019–2024 mendadak mengunggah sebuah instastory terkait kecelakaan yang viral tersebut.
Dalam unggahan yang beredar dan dibagikan kembali @lambe_turah, tampak foto supir truk maut yang mengakut 20 ton kapur untuk pembersih air.
"Bossnya dah kasih tau bahwa itu mobil bermasalah di rem, masih aja di bawa.
tapi namanya pekerja dia mau kerjaan bisa disisikan tapi tidak memahami keselamatan, dan akhirnya demikian
gara-gara tidak indahkan himbauan bosnya terjadilah kecelakaan," tulisnya.
Unggahan yang dibagikan Ahmad Sahroni itu menuai pro dan kontra dari warganet.
Baca juga: BUKAN 21 Orang Meninggal, Polisi Ralat Total Korban Tewas Kecelakaan Balikpapan, Satu Orang Kritis
@naintanpratiwi:"Ngeriii bosnya cuci tangan ga sih, masa udh tau rem blong gak service sih dan biasanya supir truck itu jalan kan ada surat jalannya"
@bushtommy:"bosnya siapanya si Sahroni kok ngegas? Klo kayak gini biasa: sopir adalah tumbal"
@tammymayanti:"Ga usah suka nyalahin org kecil. Ya knp jg si supir dikasih ijin utk bisa bawa itu truck, ga mungkin kan klo ga ada ijin perush supir bawa truck itu. perusahaannya ga ada manintenance kendaraan emang? klo ada maintenance mah rem ga mungkin sampe blong kali"

Akibat Kecelakaan maut yang terjadi di Rapak, Kota Balikpapan menimbulkan banyak korban, baik yang meninggal dunia dan juga kritis, Jumat (21/1/2022)
Dilansir dari Tribun Kaltim, ada 15 orang korban yang kini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kanudjoso Djatwibowo Balikpapan.
Dari keterangan Humas RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, Dian, dari jumlah korban yang mendapatkan perawatan dua diantaranya meninggal dunia dengan jenis kelamin satu orang perempuan dan laki-laki.
"Yang meninggal sudah dibawa ke Mortuari dan kemungkinan untuk dikebumikan keluarganya," ujarnya.
Lalu, tiga orang korban terpaksa menjalani rawat inap dan satu korban dalam kondisi kritis di ruang ICU RS.