Pakai Sistem Buka Tutup, Jalintengsum di Muara Enim Sudah Bisa Dilntasi Kendaraan Pasca Amblas
Memasuki hari ketiga Selasa (11/1/2022), ruas badan Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum) yang amblas akhirnya sudah bisa dilintasi kembali.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Memasuki hari ketiga Selasa (11/1/2022), ruas badan Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum) yang amblas akhirnya sudah bisa dilintasi kembali.
Sebelumnya, jalintengsum di Muara Enim ambal, tepatnya yang ada di Dusun II, Desa Kaban Agung, Kecamatan Lawang Kidul pada Minggu Sabtu (9/1/2022).
Meski sudah dibuka, Balai Besar Jalan Nasional Sumsel harus menggunakan sistem buka tutup karena jalan yang ditimbun baru selesai sebelah dan masih perlu pemadatan.
Dari informasi yang dihimpun, Balai Besar Jalan Nasional Sumsel, setelah melakukan penutupan total Jalintengsum, dan bekerja siang dan malam, akhirnya Jalintengsum sudah bisa digunakan kembali meski harus menggunakan sistem buka tutup sebab jalan yang baru selesai baru sebelah.
Dibukanya jalan tersebut selain supaya kendaraan bisa melintas kembali, juga untuk proses pemadatan jalan yang merupakan timbunan material.
"Ya, dari pagi tadi kendaraan sudah bisa melintas kembali meski harus antrian," kata Jalil Selaku Pengawas PPK 2.1 Muara Enim-Sugihwaras Balai Besar Jalan Nasional Sumsel.
Menurut Jalil, setelah siang dan malam melakukan perbaikan, akhirnya jalan yang sebelumnya ditutup total sudah bisa kembali digunakan dengan sistem buka tutup.
Yakni kendaraan yang melintas harus bergantian sebab jalan yang selesai dikerjakan baru sebelah. Dan saat ini, sedang proses penimbunan dan pemadatan.
"Kita timbun semeter-semeter baru dipadati sehingga nanti jalannya benar-benar padat, bukan ditimbun dulu baru dipadati. Harus bertahap sehingga hasilnya maksimal," jelasnya.
Masih dikatakan Jalil, sekarang pihaknya sedang melakukan pekerjaan penimbunan di sebelahnya, dan diperkirakan beberapa hari kedepan jalan sudah normal kembali digunakan dua jalur sekaligus.
Dan setelah itu, akan menunggu proses pemadatan dahulu sekitar 1-2 bulan, setelah itu barulah jalan tersebut akan dilapisi dengan aspal.
Sebab jika langsung dilakukan pengaspalan dikhawatirkan pondasi jalan masih turun karena proses pemadatan sehingga pengaspalan jalan akan rusak kembali.
Hal senada dikatakan Camat Lawang Kidul, Andrille Martin, bahwa hari ini seluruh kendaraan sudah bisa melintas kembali meski harus bergantian karena jalan yang selesai dikerjakan baru sebelah.
Dan jika melihat progres di lapangan, diperkirakan 2-3 hari ini, jalan tersebut sudah selesai semua dikerjakan dan jalur akan normal kembali sediakala sambil menunggu proses pemadatan yang memerlukan waktu 2-3 bulan kedepan.