Breaking News

KISAH PILU Bocah 6 Bulan Derita Bronkitis Sejak Lahir, Ayahnya Guru Honorer, tak Ada Biaya Berobat

Ibundanya Altrisno, Yudita Delnia Srisuparsi menuturkan, putra mereka tersebut ternyata mengidap bronkitis sejak lahir pada 15 Agustus 2021 silam.

Editor: Sudarwan
Dokumen keluarga
Altrisno Ekryano Defredi, bayi berusia 6 bulan asal Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, didiagnosa menderita bronkitis. (Dokumen keluarga) 

SRIPOKU.COM, LABUAN BAJO - Kisah pilu datang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Di desa ini adalah seorang bayi berusia 6 bulan yang didiagnosis menderita bronkitis.

Bayi malang itu bernama Altrisno Ekryano Defredi.

Altrisno kecil adalah anak seorang guru honorer.

Ibundanya Altrisno, Yudita Delnia Srisuparsi menuturkan, putra mereka tersebut ternyata mengidap bronkitis sejak lahir pada 15 Agustus 2021 silam.

Altrisno diketahui mengalami gangguan pernapasan.

Mereka baru mengetahuinya tiga minggu kemudian.

Saat mengetahui penyakit yang diidap Altrisno, mereka sangat panik.

Mereka kemudian memutuskan membawanya ke salah satu klinik ternama di Labuan Bajo.

"Hasil pemeriksaannya sangat memprihatinkan. Pihak klinik kemudian meyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit Siloam Labuan Bajo," tuturnya kepada Kompas.com, Senin malam.

Setelah mendapati informasi tersebut, lanjut dia, dirinya bersama keluarga memutuskan merujuk putranya ke RS Siloam Hospital Labuan Bajo, untuk pengobatan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan rujukan pertama pada 2 Oktober 2021, ditemukan lendir yang menempel di paru-paru Altrisno.

Setelah beberapa bulan keluar masuk berobat di rumah sakit tersebut, gangguan pernapasan Altrisno kian parah.

Manajemen RS menyarankan agar bayi mereka segera dirujuk ke Bali.

"Penanganan selama dua bulan terakhir ini tidak ada perubahan sama sekali, bahkan tambah parah. Terakhir kontrol tanggal 4 Januari 2022 kemarin, pihak dokter di Siloam menyarankan kami sekeluarga segera bawa ke Bali," ungkapnya.

Kini, Yudita dan suaminya merasa cemas.

Sebab, mereka harus memutuskan untuk melakukan perawatan lebih lanjut. Keduanya bingung karena tidak memiliki biaya.

"Berbagai upaya kami lakukan untuk penyembuhan anak kami, tapi apa daya kami sekeluarga kendala di biaya. Sekarang kami mencari alternatif lain, untuk penyembuhan Altrisno. Itu pun dengan kondisi serba serbi pas-pasan," katanya.

Ia mengaku, penghasilan mereka sangat terbatas. Mereka berharap uluran tangan untuk membantu pengobatan anak yang mereka cintai.

"Saya ini hanya ibu rumah tangga. Suami saya guru honorer. Penghasilan kami tak mencukupi untuk biaya pengobatan Altrisno. Harapannya ada orang baik yang bisa membantu kami," ujar dia.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Bayi Altrisno, Idap Bronkitis, Orangtua Tak Punya Biaya"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved