Sosok I Nyoman Nuarta, Pemenang Sayembara Desain Istana Negara, Sudah 15 Kali Ubah Rancangannya

Berikut sosok I Nyoman Nuarta yang dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber. 

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Instagram/nyoman_nuarta
I Nyoman Nuarta, perancang Istana Negara Ibu Kota Negara 

SRIPOKU.COM - Pemerintah akan memindahkan ibu kota negara (IKN) baru ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2024.

Rancangan istana ibu kota sudah selesai dibuat oleh Nyoman Nuarta, seorang pencipta desain itu.

Melalui akun Instagram @nyoman_nuarta, dia mengatakan rancang-bangun istana di IKN itu sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lampu hijau itu diperoleh seusai hasil pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti.

"Desain ISTANA IKN, yg telah final disambut dgn sukacita, dan telah disetujui Presiden," kata Nyoman di Instagramnya @nyoman_nuarta, Selasa (4/1/2022).

Foto tampak depan rancangan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dibagikan Nyoman Nuarta, Selasa (4/1/2022)
Foto tampak depan rancangan Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dibagikan Nyoman Nuarta, Selasa (4/1/2022) (Instagram/nyoman_nuarta)

Setidaknya ada tiga gambar yang dia unggah di akun Instagramnya.

Kawasan Istana Kepresidenan yang terpampang tampak megah berdiri di atas bukit.

Bangunan Istana Kepresidenan dikelilingi oleh hamparan rumput dan pepohonan di tiap sisinya.

Foto tampak atas samping Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Nyoman Nuarta, Selasa (4/1/2022)
Foto tampak atas samping Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Nyoman Nuarta, Selasa (4/1/2022) (Instagram/nyoman_nuarta)

Bangunannya juga dirancang menyatu dengan alam bernuansa hijau di ibu kota baru.

Gambar yang diunggah Nyoman itu berasal dari undangan presentasi di Istana Negara, pada Senin (3/1/2022).

Dalam merancang istana baru, Nyoman tak mau terpengaruhi oleh kaidah arsitek kolonial sehingga berupaya menghasilkan karya asli.

"Gambar sewaktu saya mendapat undangan presentasi di Istana MERDEKA tgl 3 Januari, bersama Mensesneg, Men PUPR, dan Ibu Dirjen Cipta Karya.

Terima kasih atas segala dukungannya untuk dapat menciptakan karya orisinil, yg tidak dipengaruhi kaidah2 arsitek kolonial," tambah Nyoman.

Penampakan depan desain Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Nyoman Nuarta, Selasa (4/1/2022)
Penampakan depan desain Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Nyoman Nuarta, Selasa (4/1/2022) (Instagram/nyoman_nuarta)

Berikut sosok I Nyoman Nuarta yang dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber. 

Profil 

I Nyoman Nuarta lahir pada 14 November 1951, di Tabanan, Bali.

Dia putra keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan Wirjamidjana dan Samudra.

Setelah lulus SMA, Nuarta masuk di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1972.

Awalnya Nuarta memilih jurusan seni lukis, tetapi setelah menempuh dua tahun dia berpindah ke jurusan seni patung.

Saat masih menjadi mahasiswa pada tahun 1979, I Nyoman Nuarta memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia, lomba ini adalah awal dari ketenaran Nyoman Nuarta.

Bersama rekan-rekan senimannya, seperti pelukis Hardi, Dede Eri Supria, Harsono, dan kritikus seni Jim Supangkat, Nyoman Nuarta tergabung dalam Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia sejak tahun 1977.

Nyoman Nuarta tumbuh dalam didikan pamannya, Ketut Dharma Susila, seorang guru seni rupa.

Darah seni mengalir pada diri Nyoman Nuarta. 

Dia mengatakan kakeknya seorang undagi (arsitek tradisional Bali) sebagaimana mengutip dari unggahan foto Instagram-nya, 8 April 2021 silam. 

Tak hanya itu, dia mempunyai seorang saudara bernama Ketut Winata yang juga sama-sama lulusan ITB dan pematung. 

Karier

Sejak lulus dari ITB pada 1979, Nyoman Nuarta menghasilkan lebih dari seratus karya seni patung.

Semua karyanya menggambarkan seni patung modern sampai gaya naturalistik, dan material yang digunakan dalam padatan patungnya adalah dari tembaga dan kuningan.

Bakat Nyoman Nuarta di bidang seni diturunkan pada putrinya.

Putri sulungnya, Tania belajar di jurusan seni rupa di salah satu Perguruan Tinggi di Melbourne, Australia, sedangkan adiknya, Tasya membantu Nuarta di studionya 

Mahakarya 

Beberapa mahakarya Nyoman Nuarta yang dapat disaksikan antara Patung Garuda Wisnu Kencana (Badung, Bali) yang dibikin dari 1997 hingga 2018, Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya) antara 1993-1996, Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta) yang jadi karya pertama yang mengangkat namanya, serta Tugu Zapin (Pekanbaru, Riau).

Pada tahun 1993, Nuarta membuat sebuah monumen raksasa "Jalesveva Jayamahe" yang sampai sekarang masih berdiri di Dermaga Ujung Madura, Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) Kota Surabaya.

Monumen itu menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut.

Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan tingginya mencapai 60,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. 

Karya Nuarta yang paling besar dan paling ambisius adalah Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang dimulai sejak 8 Juni 1997 tetapi terhenti beberapa tahun akibat berbagai hambatan.

Rencana patung GWK sendiri akan memiliki tinggi 75 meter dengan rentang sayap garuda sepanjang 64 meter, sedangkan tinggi pedestal 60 meter.

Oleh karena itu, tinggi patung dan pedestal secara keseluruhan akan menjulang setinggi 126 meter. 

Patung GWK pun selesai pada Agustus 2018 dan diresmikan pada 23 September 2018. 

Daftar karya Nyoman Nuarta 

Patung Tiga Mojang yang awalnya didirikan di gerbang Kota Harapan Indah, Kota Bekasi namun dirobohkan 19 Juni 2010 dalam sebuah kontroversi oleh Ormas Islam setempat.

Patung Karapan Sapi, Surabaya

Monumen Jalesveva Jayamahe (Monjaya), Surabaya

Monumen Garuda Wisnu Kencana, Badung, Bali (dimulai sejak 8 Juni 1997 - sekarang)

Patung Wayang, Solo

Patung Arjuna Wijaya, Jakarta (1987)

Monumen Proklamasi Indonesia, Jakarta (1977)

Patung Putri Melenu, Kalimantan Timur

Patung Timika untuk alun-alun Newtown Freeport,Papua, dll.

Patung Lembuswana di Pulau Kumala, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved