Apa Hukumnya Menjahit Pakaian yang Tidak Syari? Ini Tanggapan Buya Yahya: Menolong dalam Kemaksiatan

SRIPOKU.COM - Bagaimana hukumnya menjahit pakaian yang tidak syari? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.

Semua yang dilakukan dalam kehidupan ini harus sejalan dengan ketentuan dan aturan agama.

Karena kehidupan yang damai dan tentram tergantung dari pilihan setiap manusia.

Ketenangan dalam hidup ialah disebabkan oleh adanya keberkahan dan rahmat dari Allah Subhanahuwata'ala.

Termasuk pula pekerjaan yang digeluti demi mencari nafkah di dunia ini.

Mencari rezeki yang halal merupakan salah satu kunci hidup yang berkah.

Sehingga apabila pekerjaan yang dilakukan itu menyesuaikan dengan ketentuan syariat, maka akan diridhoi Allah SWT.

Lantas, bagaimana hukumnya menjahit pakaian yang tidak syari?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Apa Hukumnya Childfree Menurut Pandangan Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya Kembali Pada Fitrah

Dalam sebuah ceramah, ada seorang jemaah yang berprofesi sebagai penjahit mengajukan pertanyaan seputar hukum menjahit baju yang memperlihatkan aurat.

Lantas, apakah menjahit pakaian yang tidak syari tersebut termasuk ke dalam tolong-menolong dalam kejelekan?

Menanggapi hal ini, Buya Yahya memberikan penjelasan secara ringkas dan tegas.

"Jika ada seorang pesan baju kepada anda, anda bisa lihat dia bakal dipakek di mana nanti itu baju," jelasnya.

"Jika yang datang kepada anda adalah orang yang terhormat, wanita terhormat, kemudian yang datang kepada anda menutup aurat, kemudian pesan baju pendek, mungkin untuk suaminya di rumah," terangnya.

Namun, apabila jika seseorang tersebut datang dengan bajunya sudah setengah badan, bahkan meminta untuk dibuatkan seperti demikian.

Maka baju tersebut akan dipakai olehnya, maka itulah yang menolong dalam kemaksiatan.