Tahu Dirinya Punya Cucu dari Herri Wirawan Ibu Santriwati 2 Jam Kejang-kejang : Saya Bunuh Dia

Seorang ibu santriwati yang menjadi korban asusila Herry Wirawan nyaris meninggal saat tahu dirinya sudah punya cucu.

Editor: Yandi Triansyah
miraclebaby.co.uk
Ilustrasi bayi. 

SRIPOKU.COM - Seorang ibu santriwati yang menjadi korban asusila Herry Wirawan nyaris meninggal saat tahu dirinya sudah punya cucu.

Ibu korban mendadak kejang dini hari itu, saat tahu anaknya sudah memiliki anak.

Namun yang membuat ibu korban terpukul ternyata ayah dari sang cucu adalah Herry Wirawan pengajar di pondok tempat anaknya belajar.

Kisah ini diungkap oleh suaminya dan juga ayah korban yakni YY.

YY tak mampu membendung amarahnya saat mengetahui anaknya hamil dan melahirkan seorang anak.

"saya marah, geram mendengar kenyataan pahit ini," kata YY mengawali cerita, seperti dikutip dari Tribun Jabar.id

YY mengaku sejak itu istrinya sakit usai menerima kabar tersebut.

Kena Getahnya, Istri Herry Wirawan Berani Terus Terang soal Kelakuan Suami, Korban Bertambah

YY kesal dan saat itu ingin menghabisi nyawa Herry Wirawan jika terjadi sesuatu kepada istrinya.

"Kalau waktu itu saja istri saya meninggal karena kejang-kejang akibat mengetahui anak saya jadi korban, saya tidak akan segan untuk bunuh dia," ungkapnya penuh amarah.


YY mengaku kasus itu terbongkar saat mereka melihat perubahan kepada sang anak.

Saat itu pasca tiga hari usai lebar tahun 2021 lalu.


Korban masih berada di rumahnya untuk liburan.

Namun saat malam korban meminta ibunya untuk mengantar ke kamar mandi.

"Setelah ngantar anak kok jalannya begini," kata dia.

YY memilih untuk berkonsultasi ke kiai untuk menanyakan kecurigaannya.

Beberapa konsultasi, akhirnya anaknya jujur mengaku bahwa ia sudah punya anak.

"Akhirnya, anak saya terbuka mengaku sama ibunya, bahkan (mengaku) sudah punya anak," ucapnya.

Bayangkan betapa kagetnya YY dang sang istri mengetahui ternyata sudah memiliki seorang cucu berusia 1,5 tahun.

Selama itu, keluarga tak mengetahui dan tak curiga lantaran korban yang jarang pulang ke rumah.

Menurut YY, anaknya tersebut sempat menolak saat dipaksa untuk melakukan hubungan badan dengan sang guru bejat.

Percobaan pertama gagal, bahkan menurutnya baju anaknya tersebut sempat ditarik hingga sobek.

"Lalu beberapa hari kemudian dia diajak ke kantor apa saya kurang paham."

"Nah, di situ kata anak saya diajak ke hotel," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, putri YY mengalami trauma mendalam bahkan menjadi pendiam.

Selain jadi pendiam, putri YY juga tak mau pergi ke sekolah.

"Saya ingin (pelaku) dihukum seberat-beratnya, ya."

"Kalau kata orang lain mah dikebiri lah, soalnya apa?"

"Sakitnya orang tua sakitnya anak, sampe sekarang aja anak saya itu ga mau sekolah, putus sekolah," ungkapnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved