Gunung Semeru Meletus

SATU Desa Tinggal Nama Disapu Awan Panas Letusan Gunung Semeru, Tertutup Lumpur Setinggi Lutut

Ia menyebut, hampir semua rumah di Curah Kobokan hancur disapu awan panas guguran Gunung Semeru.

Editor: Wiedarto
Via Kompas.TV
Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB. (Sumber: BNPB) 

SRIPOKU.COM, LUMAJANG - Sekitar 10 warga Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang belum dapat dievakuasi. Sebab, lokasi bermukim 10 warga tersebut sulit dijangkau. Ditambah lagi jalanan permukiman dipenuhi lumpur setinggi lutut.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati dalam konferensi bersama BNPB Pusat, Sabtu (4/12/2021).

"Lokasi 10 warga itu agak sulit dilewati dan berlumpur. Sehingga evakuasi terkendala, mobil tak dapat masuk ke sana," katanya.

Indah melanjutkan, di wilayah Desa Curah Kobokan, terdapat 300 KK.

Sebagian besar dari mereka sudah dievakuasi dan berada di tempat pengungsian.

Hanya saja masih ada 10 warga yang belum bisa dievakuasi.

"Kami dibantu komunitas Jeep untuk mengevakuasi 10 warga tersebut. Mudah-mudahan lekas bisa dievakuasi," paparnya.

Ia menyebut, hampir semua rumah di Curah Kobokan hancur disapu awan panas guguran Gunung Semeru. Warga yang berhasil dievakuasi mayoritas mengungsi di Balai Desa Penanggal.

"Kami tak bisa mendirikan pengungsian di Dusun Kamar Kajang. Namun kondisinya tak memungkinkan. Dikhawatirkan ada lahar susulan yang melintas di sana. Kami hanya mendirikan dapur umum di sana," pungkasnya.

Kisah Korban Selamat
Warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Sinten (60) dan cucunya Dewi Novitasari (17), jadi korban selamat dari ganasnya erupsi Gunung Semeru, Sabtu (5/12/2021).

Keduanya berlari ke tempat lebih aman sebelum awan panas guguran menyapu rumahnya hingga luluh lantak.

Sinten bercerita (60) sebelum letusan terjadi, Dusun Curah Kobokan diguyur hujan abu bercampur batu.

Batu-batu itu meluncur deras menghantam genting rumahnya hingga menimbulkan suara gemuruh.

Sinten yang saat itu sedang bersantai di rumah tamu langsung terperanjat dan panik.

Ia kemudian menggedor pintu kamar cucunya, Dewi.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved