KKB Papua
SEMAKIN Brutal, KKB Papua Serukan Perang hingga KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Bereaksi
Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang
SRIPOKU.COM, PAPUA-- Aksi KKB Papua memang belum mereda sama sekali.Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, beberapa waktu lalu bahkan KKB Papua membuat Kabupaten Yakohimo dalam kondisi waspada.
TNI-Polri tak henti-hentinya bersiaga terkait apa yang terjadi di wilayah tersebut.
Aksi KKB Papua di Kabupaten Yahukimo baru-baru ini semakin brutal hingga menebar ancaman.
Dikutip Gridhot dari Surya, dua prajurit TNI menjadi korban penembakan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021).
Setelah menebar teror lewat serangan, KKB Papua juga menyebar ancaman.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.
Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.
Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak, berikut isinya melansir dari Tribun Papua :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.
2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.
3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.
4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.
"Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua," ancam Elkius.