KKB Papua

BELUM 1 Minggu Dilantik, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Diuji KKB Papua: Korban Berjatuhan

Akibat serangan KKB tersebut, Sertu Ari Baskoro gugur akibat luka tembak di bagian leher dan Danramil Kapten Inf Arviandi terluka

Editor: Wiedarto
HO
Konflik di Papua yang melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menarik perhatian khusus Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

SRIPOKU.COM, PAPUA--Belum lagi seminggu dilantik Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI, cobaan sudah mendera Jenderal Andika Perkasa.  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus berulah. Terbaru, melansir Kompas TV, KKB Papua menembak 2 prajurit TNI di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021) sekitar pukul 06.00 WIT.

Kedua prajurit tersebut merupakan anggota satuan BKO aparat teritorial (Apter) Koramil Persiapan Distrik Suru-Suru Kodim 1715/Yahukimo Korem 172/PWJ.

Akibat serangan KKB tersebut, Sertu Ari Baskoro gugur akibat luka tembak di bagian leher dan Komandan Rayon Militer (Danramil) Suru-Suru Kapten Inf Arviandi terluka di bagian perut terserempet tembakan dari serangan KKB.

Karena terus menimbulkan korban jiwa dan materi, sebagaimana dilansir dari TribunPalu.com, anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Laksono menyarankan kepada Jenderal Andika Perkasa menumpas KKB Papua menggunakan teknologi canggih, salah satunya drone.

Dave menjelaskan, Jenderal Andika Perkasa telah banyak membahas isu Papua saat fit and propertest pada Sabtu (6/11/2021).

Di antara strategi Andika Perkasa untuk menangani KKB Papua dengan menambah personel, Dave menambahkan, perlunya teknologi canggih digunakan untuk mengatasi gangguan di Papua.

Seperti diketahui, Senin (8/11/2021), DPR baru saja mengesahkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Walaupun banyak yang mempertanyakan karena masa dinasnya tinggal 13 bulan lagi, akan tetapi bukan berarti Jenderal Andika Perkasa tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya," kata Dave saat diskusi 4 Pilar MPR RI yang bertajuk 'Panglima TNI Baru dan Tantangan Ketahanan NKRI' di Media Center DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).

"Sekarang itu kita lebih harusnya lebih konsen, terhadap hal-hal apa saja yang menjadi tantangan beliau ke depan, isu-isu hankam yang paling berat saat ini ya untuk internal adalah masalah Papua tentunya," ujarnya.

Menurut Dave, dalam uji kelayakan kemarin, Andika banyak memaparkan tentang isu Papua, bahkan bahasan itu dibahas selama lebih dari setengah jam, atau melebihi waktu yang diberikan.

Menurut pemaparan Andika, Indonesia harus tetap bersiap mengenai eskalasi di Papua, sehingga pendekatan militer diperlukan karena tingginya ancaman dan potensi serangan.

Baca Juga: Aksinya Makin Brutal Jelang KTT G20, Menko Polhukam Mahfud MD Ungkap Tujuan Teror KKB Papua di Intan Jaya: Bukan Soal Disintegrasi

"Berarti masih ada yang mensuplai senjata, peluru dan juga termasuk supply dana dan juga mereka yang mensuplai itu semua juga berasal dari dalam juga. Jadi, ada juga yang tingginya kasus korupsi digunakan juga untuk membiayai pertempuran di Papua dan itu membuat permasalahan ini berlarut-larut tak ada hentinya," kata Dave.

Oleh karena itu, kata politikus Partai Golkar ini, yang menjadi satu di antara kebijakan Andika adalah melakukan penempatan prajurit untuk pengisian pos militer seperti Koramil, Kodam, Kodim, Korem dan juga menyiapkan satgas di sana.

Hal itu tetap harus dilakukan, karena masih ada kekurangan, belum lagi pangkalan pangkalan Angkatan Laut (AL) dan juga pangkalan Udara (AU) yang masih banyak kekosongan.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved