Serie A
Jelang Genoa Vs Roma, Mou Bahkan Tak Ingat Pernah 'Bunuh' Karir Shevchenko, 2 Pemain Positif Covid
Laga ini akan menjadi duel pertama Shevchenko sebagai pelatih melawan Mourinho. Keduanya pernah menjadi pasangan pelatih dan pemain di Chelsea.
Penulis: Refly Permana | Editor: Refly Permana
Ia menjadi andalan klub asal Milan untuk mengoyak gawang para lawannya.
Berangkat dari latar belakang tersebut, Chelsea memutuskan merekrut legenda Dynamo Kyiv ini.
Padahal, di lini depan Chelsea saat itu sudah bermaterikan striker tangguh bernama Didier Drogba.
Alhasil, Shevchenko yang kala itu baru berusia 29 tahun hanya menjadi pelapis striker asal Pantai Gading tersebut.
Striker yang datang berstatuskan pemain dengan jumlah gol mentereng mendadak bak pemain antah berantah di tangan Mourinho.
Musim perdana bersama Chelsea di 2006/2007, Shevchenko hanya bisa mencetak empat gol di Liga Primer Inggris.
Musim selanjutnya, tak ada yang berubah.
Justru, Shevchenko semakin sulit menjadi striker inti karena Drogba masih on fire.
Malah, Mourinho yang masih menjadi pelatih mendatangkan Nicolas Anelka dari Bolton Wanderers.
Alhasil, tiga striker kelas wahid di masa jayanya ini harus bersaing memperebutkan satu tempat sebagai striker tengah.
• Mirip Cristiano Ronaldo, Pesepakbola Cantik Paris Saint Germain Ini Terbang dari Kerumunan Pemain
Tentunya, pilihan itu jatuh pada Drogba yang di akhir musim mencetak delapan gol di Liga Primer Inggris.
Sementara Shevchenko, hanya berhasil mencetak lima gol.
Dua musim yang menurut sejumlah pihak gagal dijalani Shevchenko dan membuatnya dipinjamkan kembali ke Milan.
Dan, semua ketajaman Shevchenko seakan benar-benar sudah berakhir.
Meski bersama klub yang berjasa membesarkan namanya, Shevchenko sudah tak setajam sebelum datang ke tanah Inggris.
