Kata Luhut, Bangkit Tidaknya Ekonomi Indonesia Ditentukan Nataru 2022, Warning untuk Kita Semua

Pemerintah Indonesia berharap masyarakat benar-benar menjaga disiplin protokol kesehatan di momen akhir tahun 2021 nanti.

Editor: Refly Permana
EPA
Perayaan tahun baru di kota asal Covid-19, Wuhan. 

Selain itu, pemerintah mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus akibat Nataru.

Kesiapan segala aspek baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi untuk diperhitungkan dari sekarang.
Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus Covid19 pada periode Nataru 2021, kata dia, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi ke depan.

Selain itu, Luhut meminta agar seluruh masyaralat tetap berhati-hati mengingat masih terdapat 47 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi Covid-19 untuk lansia-nya masih di bawah 50 persen.

Kemudian, ada 75 persen kabupaten/mota di Jawa-Bali yang suntikan vaksinasi dosis kedua-nya masih di bawah 50 persen.

Lebih rinci lagi, masih ada 16 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis pertama yang masih di bawah 50 persen.

“Di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan," kata Luhut.

"Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua,” ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Meningkatnya Pergerakan Masyarakat di Jawa-Bali Saat Ini Mendekati Periode Idul Fitri "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved