Kata Luhut, Bangkit Tidaknya Ekonomi Indonesia Ditentukan Nataru 2022, Warning untuk Kita Semua
Pemerintah Indonesia berharap masyarakat benar-benar menjaga disiplin protokol kesehatan di momen akhir tahun 2021 nanti.
SRIPOKU.COM - Pemerintah Indonesia berharap masyarakat benar-benar menjaga disiplin protokol kesehatan di momen akhir tahun 2021 nanti.
Selain mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19, momen ini juga akan menentukan pulih atau tidaknya ekonomi Indonesia di tahun 2023 nanti.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Salah satu hal yang harus dilakukan masyarakat adalah membatasi mobilitas.
Meski di akhir tahun ada momen Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), ia meminta masyarakat untuk tidak berlebihan dalam merayakannya.
Kecemasan akan meningkatnya mobilitas masyrakat di momen Nataru 2022 seakan sudah mulai terlihat.
Pasalnya, mobilitas masyarakat di Pulau Jawa dan Bali saat ini sudah lebih banyak jika dibandingkan dengan Nataru 2021 silam.
"Tampak dari indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa-Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan," ujar Luhut.
"Kenaikan itu di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021,” ujar dia.
Luhut menyampaikan, hingga saat ini pemerintah terus menemukan kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat yang patuh akan protokol kesehatan semakin berkurang dari hari ke harinya.
Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi Covid-19 di masa Nataru nanti.
“Oleh sebab itu, dalam menyambut Nataru yang akan datang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan utamanya di tempat kerumunan," kata dia.
Selain itu, pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansianya masih di bawah 50 persen.
Pemerintah juga akan terus memperkuat aktivitas testing dan tracing oleh TNI/Polri dan penemuan kasus aktif, serta memasukkan pasien yang positif ke karantina terpusat untuk mencegah penyebaran di level keluarga.
Pemerintah juga berencana melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah yang besar.