Jejak Karir dan Pendidikan Jenderal Andika Perkasa, Paket Komplit Tangguh di Medan Perang dan Ilmuan

Dia merupakan didikan dari pasukan elita TNI yakni Kopassus, dan dikenal sebagai sosok perwira cerdas

Editor: Hendra Kusuma

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Komisi I DPR setuju Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Sabtu (6/11/2021). Dengan demikian satu langkah lagi, Doktor Lulusan Harvard University AS ini, akan resmi menjadi orang nomor satu di tubuh TNI.

Nama Andika menjadi sangat tenar sejak dia ditunjuk sebagai Pangkostrad pada Juli 2018 silam, kemudian mendapatkan pangkat jenderal penuh dalam waktu 5 bulan ketika menjabat sebagai KSAD pada November 2018.

Meski baru dikenal luas setelah menjabat sebagai KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dan sejumlah kebijakan populer yang ditetapkan seperti diantaranya menghapus tes keperawanan. Namun, nama Jenderal Andika sudah dikenal di kalangan TNI sebagai sosok berprestasi dan sebagai seorang prajurit handal.

Rekam jejak Andika Perkasa terbilang luar biasa. Dia merupakan didikan dari pasukan elita TNI yakni Kopassus, dan dikenal sebagai sosok perwira cerdas karena terbukti dengan berbagai gelar pendidikan terutama gelar magister dan doctor yang diraih di Amerika Serikat.

Andika dikenal sebagai jenderal yang smart, dekat dengan prajurit dan masyarakat sipil. Dia membuat Korp TNI AD menjadi korp yang elegan, smart dan dekat dengan rakyat.

Karier Jenderal Andika dimulai saat dia lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1987. Kelebihan dan kecerdasannya membuat dia kemudian ditempatkan di Grup 2/Para Komando Kopassus pasukan elitanya TNI.

Selain itu, ia juga sempat bertugas di satuan elite penanggulangan teror, Sat 81 Gultor Kopassus.

Di medan perang, Andika pernah ditugaskan melaksanakan operasi militer di Timor Timur pada 1990. Kemudian melakukan operasi teritorial.

Sebagai sosok prajurit perang, pada tahun 1994, Andika dipercaya melakukan operasi bakti TNI di Aceh. Juga melakukan misi operasi khusus di Papua.

Lalu pada tahun 2001, menantu eks Kepala BIN Hendropriyono ini pindah tugas di Departemen Pertahanan. Sempat pula berkarier di Bais. Dengan kemampuannya itu, pada 2002, Andika menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.

Tugas khusus yang paling mengesankan bagi Andika ketika dia memimpin penangkapan seorang yang dituduh sebagai pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor pada 2002.

Tercatat pula sebagai prajurit perang dan didikan Kopassus, Jenderal Andika dikenal juga sebagai Jenderal Ilmuan karena dengan sederet gelar yang dia raih. Selain meraih gelar SE di dalam negeri, Andika melanjutkan pendidikannya di Amerika Serikat. Suami dari Diah Erwiany ini meraih gelar 3 gelar master (S2) dan satu gelar dokter (S3) di Amerika Serikat. Salah satunya Harvar University AS.

Pasca menyelesaikan pendidikan dan tugas besar itu, pada tahun 2011 Andika dipromosikan sebagai Komandan Rindam Jaya dan mendapat pangkat kolonel. Lalu diangkat sebagai Komandan Korem 023/Kawal Samudra di Sibolga pada pertengahan 2012. Kurang dari satu tahun, Andika mendapat promosi sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD, yang membuatnya mendapat pangkat brigadir jenderal (brigjen). Kemudian 11 bulan berselang, ia dipercaya sebagai Kadispen.

Karir Andika Perkasa makin moncer pada Oktober 2014 saat Presiden Joko Widodo menugaskan Andika sebagai Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres). Di posisi itu, Andika mendapat kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal (mayjen).

Pada Mei 2016, Andika mendapat promosi jabatan sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Sejak saat itu kariernya terus menanjak.

Tercatat Andika mendapat promosi sebanyak tiga kali selama 2018. Bahkan, di awal tahun, dia menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Di jabatan itu, Andika menerima pangkat letnan jenderal (letjen) dengan bintang 3.

Nama Andika dikenal dan makin tenar ketika Juli 2018, Andika diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto, yang pensiun. Selang lima bulan kemudian, Andika dilantik sebagai pemimpin tertinggi TNI AD.

Kini Jenderal Andika mendapatkan persetujuan dari Komisi DPR RI sebagai Pangilam TNI, dan artinya dua langkah dia akan menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di tubuh TNI menggantikan Marsekal Hadi Thahjanto yang pensiun.

BIODATA JENDERAL ANDIKA PERKASA

Nama:Jenderal TNI Andika Perkasa, SE, MA, MSc, MPhil, PhD
TTL:Bandung, 21 Desember 1964
Usia: 56 Tahun

KARIR MILITER

1. Letnan Dua-Letnan Satu:
Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus (1991)

2. Kapten:
Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus (1995)
Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2 Kopassus (1997)
Pama Kopassus (1998)

3. Mayor:
Pamen Kopassus (1999)
Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam (2000)
Kepala Seksi Penyusunan Direktorat Kebijakan Strategi (Ditjakstra), Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2001)
Pamen Mabes TNI-AD (2001)

4. Letnan Kolonel:
Danyon 32 Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus (2002)
Kepala Seksi Intelijen, Korem Wijayakarta, Kodam Jaya (2002)
Pabandya A-33 Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002)
Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik Kodiklat TNI-AD (2008)
Kebag Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009)

5. Kolonel:
Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010)
Komandan Resimen Induk Kodam Jaya/Jayakarta (2011)
Danrem 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan (2012)

6.Brigadir Jenderal:
Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)

7.Mayor Jenderal:
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014)
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura

8.Letnan Jenderal:
Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018)[11]
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018)

9.Jenderal:
Kepala Staf Angkatan Darat (2018)
Panglima TNI (2021)

RIWAYAT PENDIDIKAN
1.Pendidikan Umum:
Strata-2
The Military College of Vermont, Norwich University, Northfield, Vermont, Amerika Serikat
National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat (2003)
Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat

Strata-3
The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University, Washington D.C., AS (2005)

2.Pendidikan Militer:
Akademi Militer (1987)
Sesarcab Infanteri
Pendidikan Komando
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000)[3]
Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI)
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved