Berita Muba
Lima Hari Pasca Ledakan Sumur Minyak di Desa Keban, Warga Masih Cemas: Aromanya Tercium Setiap Hari
Lima hari pasca ledakan sumur minyak illegal di Desa Keban, Kecamatan Sanga Desa, warga sekitar sudah mulai merasakan dampak buruknya.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Fajeri
SRIPOKU.COM, SEKAYU - Lima hari pasca ledakan sumur minyak illegal di Desa Keban, Kecamatan Sanga Desa, warga sekitar sudah mulai merasakan dampak buruknya.
Ledakan di dua sumur minyak tersebut memicu kebakaran hebat dan mengakibatkan udara sudah mulai tercemar dan hawa panas semakin menyengat.
Salah satu warga Dusun 3 Desa Keban, Samudra, mengatakan pencemaran polusi udara dan bau menjadi langganan setiap pagi masyarakat Desa Keban.
Apalagi, kebakaran tersebut terus terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan.
"Setiap pagi kami sangat merasakan dampak bau dari sisa pembakaran minyak. Jadinya kurang nyaman dan khawatir ada gangguan kesehatan," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak berani mendekat ke lokasi kebakaran karena selain dijaga ketat oleh kepolisian, khawatir jika ledakan serupa kembali terulang.
"Sudah sering kebakaran ini (sumur minyak), bukan sekali ini saja. Apalagi ledaka sumur yang besar karena ada gasnya jadi tambah parah, wajar saja udara jadi tercemar," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Sanga Desa, IPTU Yohan Winata SH, saat dikonfirmasi, mengatakan telah ada tim ahli yang padamkan dari Pertamina.
“Sudah ditinjau tim ahli. Karena gas tinggi dapat membahayakan jika api dipadamkan. Kemudian di lokasi telah steril warga, dan telah ada pengamanan dari Polres Muba,” ungkap Yohan.
Sebagaimana diketahui, sumur bor kembali meledak di Desa Keban 1 kecamatan Sanga desa kabupaten Musi Banyuasin, Kamis (28/10/2021) sekitar pukul 24.00 WIB.
Akibat ledakan tersebut memicu kebakaran di lokasi pengeboran (Illegal driling) dan mengakibat satu korban luka bakar yang dilarikan di RSUD Sekayu atas nama Arfan.
Selain ledakan sumur minyak gas yang berada di Desa Keban 1 Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba pada Senin (11/10/21) lalu kini salah satu sumur masih menyala.