Silsilah atau Keturunan Nabi Muhammad SAW, Nasab Baginda Rasul yang Tersambung sampai ke Nabi Adam
Kerabat dinamakan nasab karena antara dua kata tersebut ada hubungan dan keterkaitan. Nasab juga identik dengan silsilah.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Jelang sambut Maulid Nabi, ada baiknya kita mengetahui silsialh Nabi Muhammad.
Maulid Nabi atau Maulud adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Di Indonesia, perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir.
Nah, jelang Maulid Nabi Muhammad ada baiknya kamu mengetahui nasab Nabi Muhammad.
Nasab secara bahasa berasal dari kata al qorobah yang berarti kerabat.
Kerabat dinamakan nasab karena antara dua kata tersebut ada hubungan dan keterkaitan.
Nasab juga identik dengan silsilah.
Baca juga: Apa Hukumnya Merayakan Maulid Nabi? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat, Jangan Sampai Salah Pengertian
Nasab Nabi Muhammad dapat diketahui hingga Nabi Adam AS.
Lalu, bagaimana nasab atau silsilah Nabi Muhammad?
Rasulullah memiliki garis nasab yang sangat mulia hingga kepada Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim alaihissalam.
Dalam syariat Islam dan budaya bangsa Arab, bahwa garis nasab dilihat dari keluarga ayah.
Sementara garis nasab dari keluarga ibu tidak terlalu diperhatikan.
Orang-orang Arab memiliki budaya yang sangat kuat dalam menjaga garis keturunan, sehingga tetap dapat mengenali orangtua mereka meskipun telah berlalu beberapa generasi.
Tanda untuk mengenali asal keluarga seseorang adalah dengan penggunaan penyebutan “bin” setelah nama orang tersebut hingga beberapa nama ‘ke atas’.
Kata ‘bin’ digunakan untuk menyandarkan nama seorang anak laki-laki kepada ayahnya, kakeknya dan seterusnya, sebagai tanda ia merupakan keturunannya.
Sementara ‘binti’ biasa digunakan untuk anak perempuan kepada ayahnya.
Untuk garis nasab, tidak ada penyandaran nama seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan kepada ibunya, kecuali Nabi Isa alaihissalam atau anak yang lahir karena zina.
Dalam kitab al-Sîrah al-Nabawiyyah, Imam Ibnu Hisyam menulis nasab Rasulullah Muhammad ﷺ sebagai berikut:
Silsilah Nabi Muhammad SAW hingga Adam AS (Nasab Rasulullah SAW), Dalam kitab al-Sîrah al-Nabawiyyah
هَذا كِتَابُ سِيْرَةِ رَسُوْلِ اللهِ صلي الله عليه وسلّم, هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بن عَبْدِ الْمُطَّلِبِ—وَاسْمُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ: شَيْبَةَ بن هَاشِمِ—وَاسْمُ هَاشِمِ: عُمَرُو بن عَبْدِ مَنَافِ—وَاسْمُ عَبْدِ مَنَافِ: المغِيْرَةُ بن قُصَيّ بن كِلَابِ بن مُرَّةَ بن كَعْبِ بن لُؤَيِّ بن غَالِبِ بْن فِهْرِ بن مالِكِ بن النَّضْرِ بن كِنَانَةَ بنِ خُزَيْمَةَ بن مُدْرِكَةَ—واسمُ مُدْرِكَةَ: عَامِرِ بن إِلْيَاس بن مُضَر بن نِزَار بن مَعَدِّ بن عَدْنَانَ بن أُدَّ—ويقالُ أُدَدَ بن مُقَوِّمِ بن نَاحُوْر بن تَيْرَح بن يَعْرُبَ بن يَشْجُبَ بن نَابَت بن إِسْمَاعِيْلَ بن إِبْرَاهِيْمَ—خليلُ الرَّحمنِ—بن تَارِح—وهوَ آزَر—بن نَاحُوْر بن سَارُوْغ بن رَاعُو بن فَالِخ بن عَيْبَر بن شَالِخ بن أَرْفَخْشَذ بن سَام بن نُوْح بن لَمَك بن مَتُّو شَلَخ بن أَخْنُوْخ—وَهو إِدْرِيْسُ النَّبِي—وَكانَ أَوَّلَ بَنِي آدَمَ أُعْطِي النُّبُوَّةَ وَخَطَّ بِالْقَلَمِ—ابن يَرْد بن مَهْلَيِل بن قَيْنَن بن يَانِش بن شِيْث بن آدَمَ عليه السلام
“Ini adalah kitab Sirah Rasulullah ﷺ, dia adalah
Muhammad SAW
bin Abdullah
bin Abdul Muttalib nama asli Abdul Muttalib adalah Syaibah
bin Hasyim nama asli Hasyim adalah Umar
bin Abdu Manaf
nama asli Abdu Manaf adalah Mughirah
bin Qusayy
bin Kilab
bin Murrah
bin Ka’b
bin Lu’ayy
bin Ghalib
bin Fihr
bin Malik
bin al-Nadlr
bin Kinanah
bin Khuzaimah
bin Mudrikah nama asli Mudrikah adalah ‘Amr
bin Ilyas
bin Mudhar
bin Nizar
bin Ma’add
bin ‘Adnan
bin Udda—dilafalkan juga Udada
bin Muqawwim
bin Nahur
bin Tayrah
bin Ya’ruba
bin Yasyjuba
bin Nabat
bin Ismail
bin Ibrahim — khalil al-rahman
bin Tarih, dia adalah Azar
bin Nahur
bin Sarug
bin Ra’u
bin Falikh
bin Aybar
bin Syalikh
bin Arfakhsyadz
bin Sam
bin Nuh
bin Lamak
bin Mattu Syalakh
bin Akhnunkh—dia adalah Nabi Idris, bani Adam pertama yang dianugerahi kenabian dan baca tulis
bin Yard
bin Malayil
bin Qainan
bin Yanisy
bin Syits
bin Adam 'alaihis salam.”
(Imam Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, ed. Umar Abdul Salam Tadmuri, Dar al-Kutub al-‘Arab, 1990, juz 1, h. 11-16)
Imam Ibnu Hisyam memang menyebutkan nasab Rasulullah secara lengkap dari Abdullah sampai Nabi Adam, tapi para ulama dan ahli sejarah sendiri berbeda pendapat perihal nasab Rasulullah di atas Adnan.
Nasab Rasulullah yang disepakati para ulama hanya nasab dari Abdullah sampai Adnan, sedangkan nasab dari Adnan ke atas, para ulama berbeda pendapat.
Diketahui, Adnan adalah salah seorang nenek moyang bangsa Arab, yaitu Bani Adnan. Secara silsilah, Adnan merupakan keturunan Nabi Ismail, dan kakek moyang keduapuluh dari Nabi Muhammad.
Untuk Informasi, Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sebagai penutup risalah para nabi dan rosul. Tidak ada lagi nabi setelah beliau sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab:
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al Ahzab: 40).
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Beberkan Dalil Soal Hukum Perayaan Maulid Nabi, Ini Alasan Sahabat tak Merayakan