'Buat Saja Sendiri' Pengantin Baru di Pagaralam Dihabisi Suami dengan Tali untuk Mengikat Sapi

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Syamsu Sulaiman tega menghabisi istrinya Waldansi karena gara-gara tak mau disuruh bikin kopi.

Syamsu dan Waldansi merupakan pengantin baru, mereka baru sebulan menikah.

Keduanya tinggal di kawasan Simpang Petani Kota Pagaralam Sumatera Selatan (Sumsel).

Namun walau keduanya masih pengantin baru, tapi hubungan mereka tak harmonis.

Puncaknya saat Syamsu meminta istrinya untuk membuatkannya kopi.

Namun sang istri tak mau dan menolak permintaan suaminya tersebut.

"Buat saja sendiri," kata Samsu menirukan omongan istrinya saat itu, Senin (18/10/2021).

• Kesal Istri tak Mau Buatkan Kopi, Pengantin Baru di Pagaralam Meregang Nyawa, Dieksekusi Lagi Tidur

Selain itu, Syamsu mengaku istrinya itu cuek, sering menolak jika disuruh cuci baju. 

Malam itu, waktu menunjukan pukul 22.00 WIB, Waldansi sedang terlelap tidur.

Namun ternyata omongan Wildansi soal kopi tadi masih membekas di hati sang suami.

Syamsu yang terlanjur kesal dengan sang suami langsung mencekik leher sang istri dengan tali mengikat sapi.

"Istri saya seketika tewas," kata dia.

Syamsu ingin menghilangkan jejak kematian istrinya dengan cara memasukan jasad korban ke dalam karung.

Setelah itu, Syamsu mengangkat jasad korban untuk dibuang.

Namun ternyata pelaku tak kuat mengangkat tubuh korban, sehingga Waldansi ditinggal di kawasan sekitar rumah korban dan pelaku.

"Saya sakit hati, disuruh cuci baju tapi korban cuek," kata Syamsu.

Seminggu berlalu atau tepatnya pada Minggu (17/10/2021), jasad korban berhasil ditemukan.

Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan terbungkus di dalam karung.

Kondisi kaki dan tangan korban terikat.

Salah seorang warga Edo (40) mengatakan, dirinya begitu mendapat kabar dari warga langsung melapor ke Polsek Pagaralam Utara.

"Warga ketakutan ketika melihat mayat," kata dia.

Pelaku akhirnya ditangkap pada Senin (18/10/2021) subuh tadi di Kota Prabumulih Sumsel.

• Kronologi Pengantin Baru Tewas di Pagaralam, Berawal dari Kopi dan Disuruh Cuci Baju