Sriwijaya FC Menang Telak Dari PSPS 3-0, Enggan Sebut Balas Dendam, Nil Maizar Sebut Ini

Pelatih kepala Sriwijaya FC Nil Maizar tersenyum dan tak mau wartawan menyebut kemenangan tim asuhannya dengan membungkam PSPS asuhan

Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz
Pelatih kepala Sriwijaya FC Nil Maizar (tengah) dan Gelandang Serang Dedi Hartono 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Pelatih kepala Sriwijaya FC Nil Maizar tersenyum dan tak mau wartawan menyebut kemenangan tim asuhannya dengan membungkam PSPS asuhan Jafri Sastra 0-3 Liga 2 grup A putaran I di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (15/10/2021) ini sebagai menuntaskan dendam lama final Piala Sudirman 2016 lalu. 

Pasalnya waktu itu Nil Maizar yang menjadi Pelatih Semen Padang, timnya dikalahkan Mitra Kukar asuhan Jafri Sastra dengan skor 1-2 pada laga final Piala Jenderal Sudirman, Minggu (24/1/2016) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

"Dendam aja. Ya gak jugalah. Itu kan Jafri Sastra teman saya itu. Kita sama-sama ngopi, Kadang-kadang kalau kita pulang, kita main di Old Star di Payakumbuh melawan tim-tim yang ada, senior-senior di Padang dan sekitarnya," ungkap Nil Maizar pada preskon usai pertandingan. 

Menurut pelatih kelahiran Payakumbuh (Sumbar) 2 Januari 1970 ini sebetulnya pertandingan sepakbola antara duel dua pelatih bersahabat yang baru saja terjadi merupakan hal lumrah. 

"Ini normal sepakbola itu dia pegang Pekanbaru, saya pegang Palembang. Kita dipertemukan di suatu kepentingan yang berbeda. Yang akhirnya tentu berbeda. Bisa dia yang menang. Bisa jadi saya menang. Alhamdulillah hari ini menang. Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik," kata Nil yang mantan pelatih Timnas Indonesia dan lama mengarsiteki Semen Padang. 

Ketika ditanya kenapa baru menurunkan striker Rudiyana dan masih banyak bertumpuh dengan Afriansyah yang telah membuktikan persembahan masing-masing satu gol di dua laga sebelumnya, Nil pun memaparkan kondisi mantan striker Sulut United ini. 

"Rudiyana itu baru bergabung dua minggu. Padahal kita sudah latihan satu bulan lebih. Kan Rudiyana sakit diisolasi lebih kurang 15 hari di Bandung. Jadi sampai hari kemarin itu belum begitu bagus. Karena kita butuh performance dia lebih baik, kita coba di pertandingan tapi belum maksimal. Mudah-mudahan kondisinya bagus kita juga mengharapkan dia bisa menjadi targetman untuk Sriwijaya FC ke depan," beber Nil. 

Mengawalinya preskonnya, Nil mengucap syukur kepada Allah SWT kita bisa memenangkan pertandingan hari ini.

Yang kedua, ia mengapresiasi setinggi-tingginya buat seluruh pemain yang telah berjuang dari menit awal sampai menit akhir sehingga memenangkan pertandingan.

"Selanjutnya, Mudah-mudahan kita tetap membumi karena pertandingan kita masih banyak lagi.
Salam hormat saya kepada para suporter yang menonton di rumah yang telah mendukung dengan sepenuh hati. Mudah-mudahan kita diberkati Allah," pungkasnya. 

Dedi Hartono mewakili pemain menyampaikan patut disyukuri Sriwijaya FC kembali meraih tiga poin.

"Mudah-mudahan pertandingan ke depannya bisa memberikan kemenangan lagi. Supaya kita tetap bertahan terus di puncak klasemen," kata Dedi.

Derby dua pelatih bersahabat kental antara pelatih Kepala PSPS Jafri Sastra dengan Head Coach Sriwijaya FC Nil Maizar akhirnya dimenangkan Nil Maizar

Jafri Sastra yang saat ini melatih klub PSPS Riau kelahiran Payakumbuh 23 Mei 1965 sebelumnya mengajak sahabatnya Nil Maizar yang kini mengasuh skuat Sriwijaya FC untuk sejenak selama 90 menit pada laga tim mereka untuk melepaskan baju kebesaran Payakumbuh mereka. 

Jafri yang sebelumnya melatih di Muba Babel United, Mitra Kukar, PSIS Semarang Semarang, Semen Padang FC harus mengakui di lapangan terbukti anak asuhan Nil lebih siap.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved