Berita Selebriti
Ikhlas Ditinggal Uje, Umi Pipik Mendadak Sebut Dirinya Makhluk Penuh Dosa: Kita yang Merendahkannya
Karena sejatinya taqwa itu saat ibadah kita tdk menjadikan kita lebih baik dari orang lain.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Selepas Uje meninggal, Umi Pipik harus berjuang menghidupi anak-anaknya sendirian.
Umi Pipik harus berjuang memutar otak untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Demi mengais rezeki, Umi Pipik kini mantap jadi pendakwah, sedangkan anak-anak Ustaz Jefri Al Buchori merintis karir di dunia hiburan.
Hal ini dilakukannya sebagai cara juga untuk menyambung hidup selepas kepergiaan belahan jiwanya.
Selain dikenal sebagai istri mendiang Uje, Umi Pipik juga dikenal sebagai seorang pendakwah.
Hal yang sama terlihat baru-baru diunggah oleh Umi Pipik.
Dalam tulisannya, Umi Pipik mengajak kita semua untuk saling menhargai satu sama lain.
Di dunia ini tak ada manuasia yang benar-benar sempurna.
Manusia sejatinya adalah seorang pendosa.
Oleh sebab itu, jangan sampai mata ini memandang rendah manusia lain karena kelakuan atau masa lalunya.
"﷽
.
tausiyah di lapas IIA karawang... diri ini tidak lebih baik dari mereka.
Sebaik baik diri saya masih jauh lebih baik mereka yg mendengarkan saya di lapas , dan seburuk buruk mereka masih jauh lbh buruk diri saya.
Jadi org baik harus ! tapi jangan pernah merasa lebih baik dari org lain!
Karena sejatinya taqwa itu saat ibadah kita tdk menjadikan kita lebih baik dari orang lain.
Jangan pernah menjudge orang lain dgn dosa yg dia lakukan karena kita tdk tau dlm pandangan Allah disaat dia bertaubat dan mendekat kpd Allah disaat Allah berikan hidayah utknya bisa jd org kita kita rendahkan lebih mulia dr kita yg merendahkanya
.
kita semua mahluk yg penuh dgn dosa , tidak ada manusia yg tidak punya dosa , kita hanya beda dosa saja , yg kita punya hanya dosa dan amal , entah banyak dosanya atau amalnya , yg sdh pasti yg nulis ini banyak dosanya... harta popularitas pangkat rumah semua tdk kita bawa dlm kematian kita.
Saat kita meninggal 3 yg menghantarkan kita, tetapi dua pulang yaitu keluarga dan harta , dan satu yg menjadi teman kita yaitu amal ( entah banyak amal baiknya atau amal buruknya ).