Tantowi Yahya: Harus Bangga Jadi Orang Sumsel, Kita Ini keturunan Wong Gerot
Menurut Duta Besar RI untuk Selandia Baru ini, kesuksesan yang sama bisa diraih oleh masyarakat Sumsel lainnya dengan menetapkan mimpi sebagai salah s
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM — Tantowi Yahya merupakan salah satu tokoh terkenal dari bumi Sriwijaya.
Pria kelahiran Palembang 29 Oktober 1960 ini menjadi panutan bagi warga lokal Sumsel dalam meraih sukses.
Menurut Duta Besar RI untuk Selandia Baru ini, kesuksesan yang sama bisa diraih oleh masyarakat Sumsel lainnya dengan menetapkan mimpi sebagai salah satu kekuatan.
Dia mencontohkan, beberapa duta besar tercatat sebagai warga Sumatra Selatan. Hal ini juga seakan mematahkan anggapan jika hanya orang asal Sumatra Barat saja yang bisa menjadi diplomat ulang.
"Dulu yang dikenal ahli diplomasi orang Sumatra Barat. Saat ini Palembang ada 5-6 duta besar
di Austria, Rumania, Qatar, Selandia Baru," ujarnya pada Webinar bertema Local Heroes Awards: Sarasehan Nasional Inspirasi Sumatra Selatan untuk Indonesia yang diselenggarakan pada perayaan HUT ke-34 Sriwijaya Post, Selasa (12/10/2021).
Banyaknya duta besar asal Sumsel diakui Tantowi sebagai prestasi. Ini juga mengindikasikan tidak ada profesi apa pun yang tidak bisa diraih oleh orang Sumsel.
"Hanya presiden saja yang belum berasal dari Sumsel. Menteri, artis kelas internasional seperti Joe Taslim pun sudah ada. Tidak ada alasan untuk tidak gantungkan mimpi setinggi mungkin," tegas Tantowi.
Sebagai orang Sumsel, Tantowi juga menyatakan kebanggaannya sebab Sumsel melalui Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh yang luar biasa di Asia.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Berbekal kejayaan di masa lalu tersebut harus bisa dijadikan pemantik semangat dalam meraih tujuan dan sukses.
"Kita ini keturunan Wong Gerot. Harus bangga dan yakin bisa meraih sukses," kata dia.
Baginya bermimpi adalah aktivitas yang paling mudah dan murah. Impian juga harus dimiliki oleh setiap orang karena ketika impian dipelihara dan diyakini akan jadi motor pendorong seseorang menuju sesuatu yang dicita-citakan sejak lama.
"Ibaratnya mobil dia sudah bisa tahu yang akan dituju di suatu titik. Mimpi bisa jadi cita-cita maka setiap hari itu bermakna karena merupakan bagian dari kesuksesan. Tanpa mimpi itu seperti mobil tanpa tujuan. Setiap hari berlalu biasa saja tidak akan kemana-mana," jelas kakak Helmy Yahya.
Tantowi juga meyakini sesuatu terjadi pada seseorang hari ini merupakan sesuatu yang diimpikan belasan atau puluhan tahun lalu karena sudah tetapkan mimpi sebagai destinasi.
